Patriakh Katolik Koptik: Pemerintahan Mesir Tidak Mencegah Syiar Kebencian atas Orang Kristen
MESIR, SATUHARAPAN.COM - Pemerintahan sementara Mesir baru tidak berbuat apa-apa dalam mencegah syiar kebencian yang memicu kekerasan atas orang Kristen. Keterangan ini disampaikan Patriakh Katolik Koptik Ibrahim Isaac Sedrak seperti dilansir dari situs Catholic Herald hari Selasa (27/8).
"Negara ini tidak memperhatikan ceramah yang muncul di mesjid-mesjid yang menghasut Muslim melawan orang Kristen," kata Patriakh Katolik Koptik Ibrahim Isaac Sedrak.
Dalam sebuah pernyataan, dia mengatakan pelaku yang terlibat dalam gelombang serangan atas lembaga-lembaga Kristen di seluruh negeri sejak awal bulan Juli tidak sedang ditangkap. Mereka yang terlibat dalam pembakaran dan perusakan gereja seharusnya telah dipaksa memperbaikinya atas biaya sendiri dan tidak menggunakan anggaran negara.
Dia mengatakan bagian selatan propinsi Minya terlihat beberapa kekerasan anti Kristen terparah. Orang di sana sangat ekstrim dengan mengancam orang-orang Koptik diusir dari rumah mereka.
Ketegangan Muslim-Kristen di Mesir telah lama bermasalah. Tetapi keteganan ini mencapai tingkat yang belum pernah terjadi seperti sebelumnya. Setelah 3 Juli, militer mengkudeta Presiden Islamis Mohammed Morsi dan memperburuk keadaan dengan serbuan tentara ke dua kamp demonstran pro Morsi di Kairo pada tanggal 14 Agustus. Ratusan orang, kebanyakan dari pengunjuk rasa, tewas hari itu.
Sekitar seminggu kemudian, Gereja Katolik Koptik melaporkan lebih dari 70 gereja, sekolah, pusat-pusat komunitas, rumah, dan properti lain milik orang Kristen telah dirampok dalam kekerasan. Militer dan pemerintahan sementara mengatakan akan memperbaiki kerusakan atas lembaga-lembaga Kristen.
Kristen Koptik sebanyak 15 persen dari populasi Mesir. Katolik Koptik sebanyak 300 ribu. Sisanya sebagian besar Muslim Sunni sebanyak 82,5 juta orang.
Pemimpin Kristen, termasuk Patriakh Ibrahim Isaac Sedrak, menarik diri dari dukungan kepada pemimpin militer yang memerangi teror yang diluncurkan pendukung Morsi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...