Di India, Bunda Maria Berpakaian Sari Diprotes Kelompok Suku
JHARKHAND, INDIA, SATUHARAPAN.COM - Sekitar 20.000 orang dari suku Sarna di Negara Bagian Jharkhand, India bagian timur berbaris di sebuah gereja di desa, menuduh orang-orang Kristen setempat mencoba untuk mengkonversi keyakinan mereka dengan mendandani patung Bunda Maria dalam pakaian sari, pakaian adat setempat.
Anggota suku Sarna, sebuah kelompok keyakinan animisme setempat memprotes sejak patung itu diresmikan di gereja tersebut di desa Singpur pada bulan Mei.
Tapi dialog yang menemui kebuntuan itu meningkat menjadi protes pada hari Minggu ketika para demonstran mengambil patung Maria itu dari gereja, yang bertujuan untuk mengganti dengan pakaian lain. Patung itu menggambarkan Perawan Maria mengenakan pakaian sari dengan pinggiran berwarna merah tradisional sambil menggendong bayi Yesus.
Polisi memblokir para pengunjuk rasa sekitar 25 meter dari gedung gereja. Kepala polisi setempat Jagannath Oraon, mengatakan bahwa mereka berusaha untuk menghindari konfrontasi dan berharap perdamaian dilakukan dengan cepat dan hubungan dipulihkan.
Bandham Tigga, imam kepala suku Sarna, mengatakan bahwa patung yang mengenakan kain sari menandai upaya terbaru dengan sengaja untuk mengacaukan dan mengkonversi orang dari sukunya di daerah tersebut.
"Jika idola Bunda Maria ditampilkan dalam pakaian seorang wanita suku Sarna, maka 100 tahun dari sekarang orang akan berpikir bahwa Bunda Maria adalah suku yang berasal dari Jharkhand," katanya.
Tigga mengatakan, “Bunda Maria adalah orang asing dan menampilkan dia sebagai perempuan dengan pakaian suku tidak bisa dibenarkan."
Bukan di Tempat Umum
Kardinal Telesphore Toppo, yang juga Uskup Agung di ibu kota negara bagian Ranchi, membela bahwa patung itu ada di dalam gereja dan tidak di tempat umum.
"Orang Kristen juga warga suku dan kami memiliki hak penuh untuk tradisi suku," kata dia. “Bagaimana bisa anggota Sarna mengecualikan kita, ketika mereka berbicara tentang budaya suku?"
Masalah konversi tetap merupakan isu yang kontroversial di India dengan aturan yang berbeda-beda pada setiap negara bagian. Beberapa negara telah meluluskan undang-undang anti-konversi dalam dekade terakhir. Hal ini merupakan perkembangan yang oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat disebutnya dirancang untuk melembagakan Hindu.
Di Jharkhand, populasi pengikut suku Sarna melebihi jumlah orang Kristen di sana tetapi keyakinan animisme mereka tidak diakui secara resmi oleh pemerintah India. (bbc.co.uk / ucanews.com / ibtimes.com)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...