Patung Pendeta Billy Graham Akan Mengisi Gedung Capitol AS, Diresmikan Pekan Depan
CHARLOTTE-NORT CAROLINA, SATUHARAPAN.COM-Patung mendiang Pendeta Billy Graham akan berdiri di dalam Gedung Capitol Amerika Serikat untuk mewakili Carolina Utara, dan akan diresmikan pekan depan dalam sebuah upacara.
Ketua Kongres AS, Mike Johnson, anggota kongres lainnya dan keluarga penginjil kelahiran Charlotte diperkirakan menghadiri peresmian patung perunggu setinggi tujuh kaki (2,1 meter) pada hari Kamis (16/5) di National Statuary Hall, kata Billy Graham Evangelistic Association dalam rilis berita.
Majelis Umum Carolina Utara menyetujui undang-undang pada tahun 2015 yang meminta komite kongres untuk akhirnya menyetujui patung Graham untuk dipajang di aula. Aturan menyebutkan patung seseorang hanya bisa dipasang secara anumerta. Graham, yang menjalani sebagian besar masa dewasanya di Montreat, meninggal pada tahun 2018 pada usia 99 tahun.
Setiap negara bagian mendapat dua patung. Patung Graham akan menggantikan salah satu patung Gubernur Charles Aycock pada awal abad ke-20, yang, meskipun dikenal sebagai aktivis pendidikan, tidak lagi disukai karena hubungannya dengan gerakan supremasi kulit putih pada saat itu.
Patung Graham, yang dibuat oleh seniman Chas Fagan yang berbasis di Charlotte, menggambarkan Graham menunjuk ke arah sebuah Alkitab terbuka di tangannya, kata asosiasi tersebut. Patung itu dibuat dari perunggu di Seagrove. Basisnya, dibuat dari granit Rowan County, bertuliskan dua ayat Alkitab yang menyoroti pelayanan penginjilan Graham.
Patung Carolina Utara lainnya yang ditugaskan untuk National Statuary Hall adalah patung Gubernur Zebulon Vance dari era Perang Saudara, yang juga seorang perwira militer Konfederasi dan senator AS.
Graham adalah penginjil Kristen yang paling banyak didengar dalam sejarah, berkhotbah secara langsung kepada lebih dari 210 juta orang di seluruh dunia. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...