Patung Raksasa Pendiri Partai Komunis Tiongkok Dihancurkan
BEIJING, SATUHARAPAN.COM – Baru beberapa hari setelah gambar patung raksasa bercat emas Mao Zedong, pendiri Partai Komunis TIongkoka, tersebar luas di berbagai media sosial, hari Jumat (8/1) dilaporkan telah dibongkar karena tidak memiliki persetujuan dari pemerintah.
Patung Mao duduk menjulang sekitar 37 meter di atas bidang kosong di provinsi tengah Henan menjadi berita utama di seluruh dunia minggu ini.
“Patung yang menelan biaya $ 460.000 itu dihancurkan dengan alasan yang sebenarnya belum jelas,” kata seorang pejabat lokal, hari Jumat (8/1).
Dikutip dari laporan media setempat, patung orang yang pernah memerintah Tiongkok dengan tangan besi selama hampir tiga dekade sampai kematiannya pada tahun 1976 tidak terdaftar atau tidak disetujui oleh pemerintah daerah.
Pada gambar patung yang beredar secara online menunjukkan lubang menganga di bagian belakang tubuh besar patung emas Mao, dan kepalanya tampak hitam.
Menurut laporan portal HMR pekan ini, konstruksi patung itu didanai oleh beberapa pengusaha lokal dan akan selesai pada bulan Desember setelah sembilan bulan proses pengerjaan.
Meskipun dipersalahkan atas jutaan kematian, Mao masih banyak dihormati di Tiongkok karena dianggap sebagai tokoh yang mempersatukan negara.
Sementara itu, pemimpin Komunis ketat mengontrol diskusi publik yang berangkat dari sejarah dan berusaha untuk menggunakan warisan sejarah untuk mendapat dukungan.
Presiden Tiongkok Xi Jinping, telah memuji Mao sebagai tokoh besar yang menghidupkan kembali beberapa retorika serta sentralisasi kekuasaan, tetapi menilik bahwa Mao juga telah membuat kesalahan.
Beberapa pengguna internet mengkritik patung tersebut dengan menunjukkan lokasi di Henan, pusat kelaparan di akhir tahun 1950 akibat kebijakan ekonomi Mao yang diperkirakan telah menewaskan 40 juta orang.
"Apakah Anda semua lupa tentang peristiwa kelaparan itu?,” isi salah satu poster yang beredar di Sina Weibo, semacam media sosial Twitter.
Terdapat banyak netizen yang menyoroti kemiripan patung Mao dengan patung Nakhoda Besar yang juga meluncurkan revolusi kebudayaan dalam dekade yang panjang berisi kekerasan dan kehancuran nasional. (aljazeera.com)
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...