Patung Zidane Menanduk Dipindah, Dianggap Menghina Agama
DOHA, SATUHARAPAN.COM - Patung terbuat dari perunggu yang tingginya kurang lebih lima meter yang melukiskan reaksi spontan dan emosional dari salah satu pesepakbola Prancis, Zinedine Zidane terhadap pesepakbola Italia, Marco Materazzi di Final Piala Dunia 2006, saat ini dalam proses akan dipindah mulai dari Selasa (29/10) di Pantai Corniche, Doha, Qatar.
Patung tersebut mulai dipindahkan pemerintah setempat pada pekan lalu (23/10) menyusul adanya kecaman dari media sosial, pihak kaum agamawan setempat mengatakan saat ini patung tersebut dinilai merusak moral, agama sekaligus simbol kekerasan karena menimbulkan citra buruk relijius.
Patung tersebut mulai dipasang di Pantai Corniche, Doha pada 3 Oktober silam, dimana sebelumnya patung yang dirancang seniman Prancis kelahiran Aljazair, Adel Abdessemed pada 2012 sebelumnya dipamerkan di Paris.
Apa yang sedang dihadapi masyarakat Qatar saat ini dapat terlihat dengan demikian populernya tanda pagar (hashtag) di jejaring sosial media di Timur Tengah dengan menyebutkan #Zidane, karena menggunakan hashtag tersebut maka subyek pembicaraan patung Zidane di negara tersebut menjadi sangat massif, dan memicu reaksi kaum ulama yang mengatakan keberadaan patung tersebut akan menimbulkan sikap buruk dan memancing kemerosotan moral.
Perang di media sosial twitter tidak henti-hentinya memancing kontroversi di Qatar tersebut, ada pemuka agama yang menulis di akun twitter-nya.
“Menyedihkan kaum muda kita melihat seni modern ini. Anak-anak kita tidak bisa membedakan antara benar dan salah, atau haram dan halal,” kata sebuah akun pemuka agama.
Sementara ada juga yang mengancam pemindahan patung tersebut, dan menyebut itu sebagai tindakan bodoh, dan menganggap tindakan pemindahan patung itu tidak beralasan karena patung tersebut terkait dengan olahraga, dan tidak ada hubungannya dengan kebudayaan.
Hukum Islam melarang representasi manusia atau hewan berada atau dipajang pada ruang publik guna mencegah kemiripan dengan penyembahan berhala. Akan tetapi, beberapa negara Muslim memiliki patung publik, beberapa negara di kawasan Timur Tengah yang konservatif umumnya tidak dikenakan patung publik.
Patung yang dinamai “sundulan” Zidane termasuk dengan beberapa patung lainnya karya Abdessemed termasuk bagian dari koleksi museum Arab Museum of Modern Art, Doha.
Pelarangan serupa terhadap sebuah patung yang dicurigai atau ditakutkan akan menjadi berhala yakni sebuah patung kuda di kota Jizan, Arab Saudi tatkala seorang pemuka agama telah menghancurkan satu dihancurkan pada bulan Juni patung kuda menghiasi bundaran kota tersebut, dan akan dianggap sebagai dosa besar. (telegraph.co.uk/ huffingtonpost.co.uk).
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar, Operasi Mulai ...
MAKASSAR, SATUHARAPAN.COM-Sindikat uang palsu di Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar te...