Paus Beluga dengan Tali Kekang Militer Rusia Terlihat di Norwegia dan Swedia
COPENHAGEN, SATUHARAPAN.COM-Pihak berwenang Norwegia mengatakan pada hari Selasa (30/5) bahwa seekor paus beluga, yang pertama kali terlihat di Arktik Norwegia empat tahun lalu dengan tali kekang buatan Rusia dan diduga berasal dari fasilitas militer Rusia, telah terlihat di lepas pantai Swedia hampir 2.000 kilometer (sekitar 1.250 mil) ke selatan.
“Selama beberapa pekan terakhir, ia bergerak cepat dan berenang beberapa ratus kilometer” sebelum mencapai perairan lepas pantai barat Swedia, kata Olav Lekve dari Direktorat Perikanan Norwegia.
Dia mengatakan telah dilaporkan dari Lysekill, yang terletak di utara Goteborg, kota terbesar kedua di Swedia. Tidak ada komentar segera dari pihak berwenang Swedia.
Pekan lalu, mamalia laut putih itu terlihat di fyord Oslo bagian dalam di mana direktorat mendesak orang untuk menghindari kontak dengan hewan itu untuk memastikan keamanan dan kesejahteraannya. Pengamat paus di Norwegia menjulukinya “Hvaldimir”, menggabungkan kata Norwegia untuk paus, hval, dan nama depan Rusia, Vladimir (Putin).
Direktori tersebut menunjukkan bahwa ada risiko cedera bagi “Hvaldimir” ketika lebih banyak kapal rekreasi daripada biasanya berkumpul di fyord saat orang-orang berusaha untuk melihat sekilas kapal induk AS yang besar, USS Gerald R. Ford, yang mengunjungi sebentar ibu kota Norwegia.
"Kami belum menerima laporan apa pun dari fyord Oslo bagian dalam yang menimbulkan kekhawatiran," kata Lekve dalam email ke The Associated Press.
Mengenai asal-usulnya, otoritas Norwegia "juga tidak ingin berspekulasi," kata Lekve.
Saat berada di perairan Norwegia, paus beluga dianggap sebagai mamalia laut liar yang dilindungi, katanya, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang di Norwegia telah “menolak semua pertanyaan dan rencana untuk menangkap paus tersebut.”
Pada tahun 2019, paus misterius itu ditemukan bermain-main di pelabuhan dingin di dekat titik paling utara Norwegia yang menjadi daya tarik lokal bagi penduduk setempat. Paus itu sangat nyaman dengan manusia sehingga ia berenang ke dermaga dan mengambil cincin plastik yang dibuang ke laut. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...