Paus Cuci Kaki Muslim Libya
ROMA, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus mencuci kaki 12 lansia dan penyandang cacat, termasuk seorang Muslim Libya, dalam ritual Paskah Kamis Putih di Roma pada Kamis (17/4), meniru kerendahan hati Yesus Kristus.
Tokoh berusia 77 tahun itu membungkuk dengan kesulitan untuk mencuci dan mencium kaki sembilan warga Italia dan tiga warga asing berusia antara 16 hingga 86 tahun di pusat Santa Maria della Provvidenza yayasan Don Carlo Gnocchi.
Fransiskus tiba di Ford Focus untuk menerima sambutan dari umat dan berhenti untuk berbicara dengan para lansia dan penyandang cacat yang berkumpul di Gereja modern itu di pinggiran Roma, sebelum mengambil guci perak berisi air dan handuk putih, dan berlutut di hadapan 12 orang terpilih.
“Ini adalah para pelayan, para hamba yang mencuci kotoran dari jalanan di kaki para pengunjung. Yesus mengerjakan pekerjaan sebagai pelayan. Dia adalah Tuhan dan menjadi pelayan kami,” kata Paus.
Pengunjung termuda yang kakinya dicuci dalam seremoni, yang merupakan bagian dari prosesi Minggu Paskah, adalah Osvaldinho (16) dari Cape Verde, yang duduk di kursi roda setelah tulang belakangnya cedera saat menyelam di laut pada musim panas lalu.
Angelica (86), yang terjatuh dan tulang pinggulnya patah tahun lalu, adalah pengunjung tertua - bersama dengan seorang tukang bernama Pietro, yang menderita masalah otot dan keseimbangan yang buruk.
Di antara orang-orang yang kakinya dicuci adalah Hamed (75), seorang Muslim Libya yang bekerja selama bertahun-tahun untuk dewan perdagangan, sebelum akhirnya kecelakaan membuatnya mengalami cedera neurologis serius. (AFP)
Puluhan Anak Muda Musisi Bali Kolaborasi Drum Kolosal
DENPASAR, SATUHARAPAN.COM - Puluhan anak muda mulai dari usia 12 tahun bersama musisi senior Bali be...