Paus Fransiskus Ajak AS Rangkul Imigran Amerika Latin
WASHINGTON, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus pada Rabu (23/9), mengajak uskup di Amerika Serikat (AS) untuk merangkul imigran dari Amerika Latin, mengatakan mereka akan memperkaya Amerika dan Gereja Katolik.
Pernyataan tersebut, disampaikan Paus asal Argentina itu dalam sebuah sesi doa dengan para uskup di Katedral St. Matius di Washington, berbicara tidak hanya sebagai Uskup Roma, tapi juga pastor dari (Amerika) Selatan.
“Mungkin sulit bagi Anda untuk melihat jiwa mereka, mungkin Anda akan tertantang dengan keberagaman mereka. Namun, ketahuilah mereka juga memiliki sumber daya yang bisa dimanfaatkan bersama,” katanya.
“Jadi, jangan takut untuk menerima mereka, “ katanya. Saya yakin, seperti yang sering terjadi pada masa lalu, orang-orang ini akan memperkaya Amerika dan Gerejanya.
Imigran dari Amerika Latin, membantu mengisi gereja Katolik di Amerika Serikat di tengah anjloknya kunjungan orang-orang dari kelompok etnis lain yang menetap di negara itu selama gelombang imigrasi sebelumnya.
Paus Fransiskus mengangkat masalah migran di Kongres AS
Sementara itu, dalam kunjungannya ke Amerika Serikat, Paus Fransiskus telah menyampaikan pidatonya di Gedung Capitol, Washington, di depan para anggota Kongres Amerika Serikat.
Dia merupakan pemimpin umat Katolik pertama, yang berbicara di depan anggota Kongres dari Partai Demokrat maupun Partai Republik. Disambut dengan tepuk tangan dalam pidatonya yang berlangsung hampir 50 menit hari Kamis (24/9) di gedung Capitol, dan disiarkan ke seluruh bangsa Amerika dan ditayangkan pada layar raksasa di luar gedung kongres yang dijaga sangat ketat itu.
Paus Fransiskus mengimbau, kongres dan rakyat Amerika, untuk menyingkirkan perpecahan dan memperbaharui “semangat persaudaraan dan solidaritas, bekerja sama dengan murah hati demi kebaikan bersama.”
Dalam pidatonya, Paus antara lain menyerukan agar Amerika Serikat menolak permusuhan atas kaum pendatang dan memperlakukan mereka secara manusiawi.
"Membangun sebuah bangsa meminta kita, untuk mengakui kita harus secara terus menerus berkaitan dengan orang lain dan menolak kerangka berpikir yang bermusuhan," katanya.
Dia menambahkan, krisis migran global saat ini, membawa tantangan namun mereka harus dilihat sebagai manusia dan diperlakukan dengan pendekatan kemanusiaan.
Pidatonya berulang kali terputus karena tepuk tangan dari para anggota Kongres. Warga yang mendengarkan di luar mendapat kesempatan menyapa Paus di balkon Gedung Capitol.
Sementara itu ribuan orang berkumpul di luar, bagian West Lawn dan National Mall, untuk mendengarkan pidato Paus yang disiarkan langsung lewat pengeras suara.
Usai pidato, Paus menyempatkan diri untuk tampil di teras Gedung Capitol untuk menyapa mereka.
Pernyataan Paus, telah memicu perdebatan di kalangan warga AS, setelah menyerukan aksi untuk mengatasi pemanasan global. Juga mengundang kontroversi dengan menasbihkan seorang misionaris abad ke-18, Junipero Serra, sebagai seorang santo, yang dikecam oleh sebagian kalangan asli Amerika.
Namun umat Katolik yang berasal dari kawasan Amerika Latin, menyambut pentahbisan itu karena dilihat sebagai pengakuan atas sejarah gereja di kawasan penduduk Hispanik. (AFP/Ant/bbc.com)
Editor : Eben E. Siadari
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...