Paus Fransiskus: ‘Buang’ Lansia Adalah Eutanasia
ROMA, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menyayangkan perbuatan masyarakat yang telah ‘membuang’ kakek-neneknya di panti-panti jompo. Paus menyebut ini sebagai eutanasia tersembunyi. Hal ini disampaikannya dalam acara peringatan penghormatan lansia di Roma, Italia.
Paus menekankan pentingnya merawat lansia dengan benar dan memperingatkan bahwa budaya ‘membuang’ lansia di panti jompo merupakan budaya 'beracun'.
“Jangan membuang orangtua di rumah perawatan,” katanya.
Paus mengatakan bahwa para lansia mungkin akan menderita dan kesepian di panti jompo.
“Berapa kali kita membuang orang tua dengan sikap yang mirip dengan bentuk tersembunyi eutanasia,” Paus menambahkan.
Paus mengakui bahwa panti jompo diperlukan bagi lansia yang sudah tidak memiliki keluarga. Sejalan dengan hal itu, Paus Fransiskus mengimbau agar panti jompo harus benar-benar menjadi rumah bagi para lansia, bukan penjara. Pihak panti jompo juga harus melayani kepentingan dan kebutuhan para lansia.
“Jangan pernah ada orangtua yang dilupakan, disembunyikan atau diabaikan, "katanya.
Paus Fransiskus menggambarkan usia tua sebagai waktu yang penuh rahmat. Oleh karena itu, ia mengingatkan jemaat agar dapat berlaku bijaksana supaya kebijaksanaan tersebut dapat diwariskan ke generasi berikutnya. Paus mengatakan, “berbahagialah keluarga yang memiliki kakek-nenek di dekatnya.”
Benediktus XVI, paus periode lalu turut datang dalam acara tersebut dengan mengenakan jubah kepausan. Paus Fransiskus memeluknya dua kali dan mengekspresikan kekaguman terhadap pendahulunya itu dengan mengatakan bahwa ia sangat senang dapat memilikinya di Vatikan.
“Seperti memiliki kakek tua yang bijak di rumah,” kata Paus Fransiskus.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga mengakui bahwa ia terus meminta nasihat dari Benediktus. Dalam perjalanan kembali dari kunjungannya di Korea Selatan pada Agustus lalu, Paus Fransiskus mengatakan kepada wartawan, “Kami melihat satu sama lain. Saya menemuinya sebelum perjalanan ini. Dia menulis kepada saya dua minggu lalu menanyakan pendapat saya tentang kertas yang telah ditulisnya. Dia mendorong saya,” kata Paus Fransiskus. (dailymail.co.uk)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...