Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:12 WIB | Rabu, 21 Desember 2016

Paus Fransiskus Mengingatkan Komitmen Mengakhiri Kekerasan

Ilustrasi: Ahli forensik dan polisi memeriksa truk yang digunakan dalam aksi penabrakan di pasar Natal di Gedachtniskirche. Kepolisian mengatakan mereka menggolongkan peristiwa itu sebagai "kemungkinan serangan teroris", yang menewaskan 12 orang. (Foto: AFP/Tobias Schwarz)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM –  Paus Fransiskus meminta komitmen yang lebih kuat kepada seluruh umat manusia untuk mengakhiri serangan berdarah yang terjadi di Berlin dan Zurich pada hari Senin (19/12), yang merusak perdamaian dunia dalam 18 bulan terakhir.  

“Paus Fransiskus menyatukan semua laki-laki dan perempuan yang memiliki iktikad baik agar dapat menghentikan kegilaan yang paling mungkin terjadi di seluruh dunia, yakni pembunuhan, terorisme, agar tidak lagi terulang di dunia ini,” demikian telegram resmi dari Vatikan tertanggal 20 Desember, dan dikutip kembali Catholic News Agency, hari Selasa (20/12).  

“Dalam hal ini, Allah Yang Maha Mulia memberi karunia, pengampunan, kemuliaan, sehingga kita dapat memperoleh belas kasihan, penghiburan, perlindungan, dan berkat penghiburan-Nya,” kata Paus.

Catatan yang ditandatangani oleh Sekretaris Negara Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, ditujukan kepada Uskup Agung Berlin Heiner Koch. Ungkapan duka cita diberikan setelah terjadinya serangan yang dilakukan kelompok teroris yang mengakibatkan 12 nyawa melayang, dan 48 luka-luka. 

Menurut CNN yang dikutip kembali Catholic News Agency, sebuah truk berukuran besar menabrak kerumunan orang yang berada di sebuah pasar Natal di dekat Gereja Memorial Kaiser Wilhelm di Breitscheidplatz, Berlin, dengan kecepatan hampir 40 mph (mile per hour) atau sekitar 64,37 kmh (kilometer per jam).

Sopir truk melarikan diri dengan berjalan kaki, namun diyakini telah ditangkap tidak jauh dari lokasi kecelakaan. Namun, pria tersebut membantah melakukan terorisme. Pria tersebut adalah warga Pakistan yang mencari suaka. 

Seorang penumpang ditemukan tewas di dalam truk, dan berdasar cuitan akun twitter polisi Berlin mengkonfirmasi bahwa orang itu seorang warga negara Polandia.

Polisi Berlin mengatakan mereka yakin truk dengan sengaja masuk ke kerumunan pengunjung pasar, dan menyebut insiden itu sebagai serangan teroris. 

Dalam telegram, Paus Fransiskus mengatakan ia belajar dari setiap serangan dengan emosi yang mendalam dan menyatakan berpartisipasi dalam masa perkabungan. Pada sisi lain, Paus Fransiskus mengekspresikan kasih sayang dan meyakinkan para korban bahwa Paus merasa senasib sepenanggungan. 

“Dalam doa Paus Fransiskus menyerahkan kematian korban tersebut kepada belas kasihan Tuhan Yesus Kristus, merupakan bagian dari belas kasihan Allah, memohon kepadanya untuk menyembuhkan yang terluka,” demikian lanjut pernyataan resmi telegram tersebut.

Serangan Berlin datang beberapa saat setelah satu hari sebelumnya terjadi tindakan terorisme lain yakni ketika duta besar Rusia untuk Turki dibunuh 19 Desember oleh polisi yang sedang tidak bertugas.

Duta Besar Rusia tersebut, Andrey Karlov saat itu sedang berpidato di sebuah galeri seni di Ankara, Turki.

Menurut pernyataan yang dibuat sang penembak sebelum dia meninggal dunia tertembus timah panas. “Jangan lupakan Aleppo,” kata orang yang tidak teridentifikasi dengan jelas tersebut.

Banyak pihak meyakini serangan itu diyakini sebagai pembalasan atas keterlibatan Rusia di Suriah.

Dalam telegram terpisah yang ditandatangani oleh Kardinal Parolin dan ditujukan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin, Paus Fransiskus merasa sedih dengan pembunuhan terhadap Karlov.

Dia menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Karlov, dan Paus Fransiskus mempercayakan jiwanya kepada Allah. Paus meyakinkan Putin bahwa ia mengungkapkan solidaritas terhadap Rusia. (catholicnewsagency.com)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home