Loading...
RELIGI
Penulis: Prasasta Widiadi 12:09 WIB | Jumat, 15 November 2013

Paus Fransiskus Target Utama Mafia Italia, Setelah Homili Antikorupsi

Paus Fransiskus Target Utama Mafia Italia, Setelah Homili Antikorupsi
Paus Fransiskus. (foto: telegraph.co.uk)
Paus Fransiskus Target Utama Mafia Italia, Setelah Homili Antikorupsi
Nicola Gratteri. (foto: gilaterrisimo.co.it)

VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus menjadi target kemarahan petinggi mafia Italia pada Kamis (14/11) setelah memberi homili tentang antikorupsi pada sebuah misa di Vatikan sehari sebelumnya.

Nicola Gratteri, Wakil Jaksa antimafia Propinsi Reggio Calabria telah memberi peringatan kepada Paus bahwa saat ini kampanye tentang antikorupsi dapat membawa kepada “tindakan bunuh diri” karena membuat posisi terancam karena dikhawatirkan membuka isu tentang korupsi di areal Vatikan.

Nicola Gratteri memperingatkan Paus juga bahwa  upaya untuk membawa transparansi ke Vatikan itu membuat mafia kerah putih, yang selama ini melakukan bisnis dengan uskup korup menjadi terpojok dan kemungkinan besar dapat melakukan serangan mengejutkan terhadap Paus.

Salah satu surat kabar Inggris menyebut Gratteri takut apabila Paus terus mengumandakan homili antikorupsi lagi bahwa kejahatan terorganisir di seputar Vatikan maka kejahatan paling serius kemungkinan dapat terjadi.

Paus Fransiskus dalam homili dua hari silam menyerukan melalui perumpamaan

sebuah gereja miskin yang mendukung reformasi di bank Vatikan. Paus mengatakan telah diduga sekelompok mafia melakuan praktik pencucian uang di Vatikan.

Gratteri menambahkan saat ini mafia yang melakukan investasi, dan pencucian uang di Gereja, memiliki kekuasaan yang nyata di Italia, dan telah menjadi kaya selama bertahun-tahun, Gratteri meyakini bahwa setelah keadaan ini mafia Italia akan menjadi gentar.

“Saat ini mafia menggunakan tekanan-tekanan yang tidak lazim kepada penegak hukum, karena biasanya para pemilik bisnis dan usaha wiraswasta meminta jasa perlindungan kepada para mafia. Jika orang itu masih menolak, maka akan ada anggota mafia yang 'dipaksa' untuk membunuhnya,”  kata Gratteri.

Paus Fransiskus pada Rabu (13/11) menyampaikan homili berapi-api dengan mengatakan orang yang berdosa akan terikat pada batu dan dilempar ke laut.

Paus Fransiskus asal Argentina mengatakan orang yang menyumbang bagi gereja, tetapi bukan merupakan hasil kerja keras, melainkan dari mencuri uang pemimpin negara maka orang tersebut berdosa dan harus dihukum.

Pada homili tersebut, Paus mengutip dari Lukas 17 ayat 2 yang menyebutkan mengatakan, “adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini.”

Paus tidak secara langsung mengatakan tentang korupsi, namun dalam khotbahnya ia menggambarkan mereka yang terlibat dalam praktek korupsi sebagai “kuburan bercat putih.”

Perumpamaan yang digunakan Paus Fransiskus tersebut menyiratkan tentang mereka yang terlihat baik di luar, tetapi mereka mati perlahan-lahan dan penuh dengan pembusukan.

“Sebuah kehidupan berdasarkan korupsi dipernis pembusukan,” kata Paus Fransiskus beberapa hari yang lalu.

Homili yang dia sampaikan tersebut pada misa pagi hari di Casa Santa Marta, Vatikan.

Pada hari Jumat (8/11) Paus juga mengutuk korupsi dengan menyatakan orang tua yang memperoleh kekayaan melalui suap atau praktek korupsi telah “kehilangan martabat mereka,” dan anak-anak mereka memakan makanan haram.

Paus telah menegaskan niatnya mengatasi korupsi di Vatikan dan mengadakan pertemuan dengan Gereja. Setelah pada Mei 2013 silam, Gereja harus maju dengan hati kemiskinan, bukan hati investasi atau pengusaha,” kata Paus.

Paus juga menambahkan perumpamaan bahwa salah satu murid Yesus Kristus saat itu, Petrus tidak memiliki rekening bank.

Antonio Nicaso, seorang kriminolog asal Italia mengatakan kawanan gangster dan mafia membantu gereja, akibatnya saat mafia melakukan perbuatan terlarang, gereja diam saja.  

Antonio memprediksi pada pekan-pekan ke depan, homili Paus Fransiskus tersebut diperkirakan bakal memicu emosi para mafia.

“Paus harus berhati-hati, dalam posisi ini, dia tidak lagi bisa jalan-jalan di Lapangan Vatikan seperti orang kebanyakan,”kata Nicaso.

Paus menunjukan pendekatan berbeda: lembut saat berinteraksi dengan sesama manusia, sebaliknya, garang menghadapi makhluk bernama koruptor.  (bussiness-inside.com/independent.co.uk)

Editor : Bayu Probo


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home