Paus: Jangan Pakai Tuhan untuk Benarkan Fundamentalisme - Satu Harapan
RELIGI
Penulis: Reporter Satuharapan 12:50 WIB | Kamis, 06 Oktober 2016

Paus: Jangan Pakai Tuhan untuk Benarkan Fundamentalisme

Paus Fransiskus. (newsday.com)

SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus mengunjungi sebuah masjid di wilayah mayoritas Muslim Azerbaijan hari Minggu, 2 Oktober lalu, dan menyampaikan kepada para pemimpin di sana bahwa semua agama Tuhan tidak boleh digunakan untuk membenarkan fundamentalisme.

“Dari tempat suci ini, keprihatinan kembali bangkit: tidak lagi boleh kekerasan yang dilakukan atas nama Tuhan! Biarlah NamaNya yang Besar dimuliakan. Tidak ditukar atau diganti sebagai sebuah komoditas melalui bentuk-bentuk kebencian dan pertentangan manusia,” ujar Bapa Suci.

“Tuhan tidak boleh digunakan untuk kepentingan pribadi dan keegoisan sendiri. Dia tidak boleh digunakan untuk membenarkan segala bentuk fundamentalisme, imperialisme atau kolonialisme,” ucapan Paus itu dialamatkan kepada seluruh umat Muslim, Kristen, Yahudi dan seluruh umat beragama yang berkumpul di masjid yang dinamakan Heydar Aliyev, nama Presiden Azerbaijan 1993 - 2003.

Paus Fransikus sudah beberapa kali tampil di masjid-masjid dalam kunjungannya mengelilingi dunia. Tetapi, ini merupakan kunjungannya yang pertama ke Azerbaijan, yang 9 juta penduduknya penganut Muslim Syiah. Paus Fransiskus mengunjungi Masjid Agung sebagai perwakilan agama lain.

Kunjungan itu merupakan perhentian kedua Paus dalam kunjungan ke ibu kota Azerbaijan, Baku, Minggu pagi. Sebelumnya Paus bertemu dengan komunitas Katolik di kota itu. Di negara yang kaya dengan minyak dan gas tersebut, hanya terdapat 700 orang Katolik, sebagian adalah orang asing termasuk staf kedutaan besar, dan pekerja di pertambangan minyak dan gas.

Sebelum melakukan pertemua antarumat beragama di Masjid Agung, Paus Fransiskus bertemu Presiden Ilham Aliyev, yang meneruskan ayahnya menjadi presiden sejak 2003.

Dalam pidatonya, Aliyev menceritakan Nagorno-Karabakh, sebuah wilayah pegunungan di perbatasan Azerbaijan, dihuni oleh orang-orang Armenia yang menolak peraturan Azerbaijan. Padahal, pada awal tahun 1990, mereka membantu Azerbaijan dalam perang kemerdekaan. Aliyev menyatakan sebagian wilayah mereka masih berada dalam kekuasaan golongan tertentu.

Dalam pertemuan itu, Paus Fransiskus juga mengemukakan keprihatinan yang mendalam kepada mereka yang harus meninggalkan tumpah darahnya sendiri akibat perang yang masih berkecamuk. (huffingtonpost.com/spw)

Editor : Sotyati


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home