Paus Mati di Perairan Raja Ampat
SORONG, SATUHARAPAN.COM - Masyarakat Distrik Misool Utara Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menemukan paus berukuran besar terdampar dan dalam kondisi sudah mati di perairan daerah itu.
Bangkai Paus tersebut ditemukan oleh masyarakat nelayan dan anggota tim penjaga laut kawasan konservasi Misool Utara binaan Yayasan Nazaret Papua.
Direktur Yayasan Nazaret Papua Tri Kurnia Goram saat dikonfirmasi di Sorong, Jumat (28/10), membenarkan penemuan bangkai paus di wilayah Misool Utara Raja Ampat namun belum diketahui penyebab kematian.
Menurutnya, sesuai dengan laporan yang disampaikan oleh tim penjaga laut kawasan konservasi Misool Utara binaan Yayasan Nazaret Papua bahwa bangkai paus tersebut terdampar pada 25 Oktober 2022 dan sampai sekarang belum ditangani masyarakat karena bangkai mamalia laut itu terlalu besar.
Bangkai paus tersebut masih berada pada lokasi di antara Tanjung Fedoom dan Teluk Motlol Misool Utara Kabupaten Raja Ampat.
"Tadi setelah menerima laporan dari tim penjaga laut saya langsung melaporkan kepada Loka Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (PSPL) Kementerian Kelautan dan Perikanan di kota Sorong," ujarnya.
Dikatakannya bahwa informasi ini juga sudah disampaikan kepada Badan Layanan Umum Daerah Unit Pelaksana Teknis Daerah (BLUD UPTD) Pengelolaan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Kepulauan Raja Ampat untuk ditangani.
Sebab, menurut dia, sepanjang tahun 2022 sudah dua kali paus mati terdampar di wilayah Misool Utara Kabupaten Raja Ampat. Sebelumnya sekitar bulan Mei Paus juga mati terdampar di wilayah Misool Utara.
Penanganan bangkai sebelumnya adalah dibiarkan terurai oleh bakteri di alam terbuka. Dan sampai saat ini tulang bangkai paus tersebut masih ada.
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...