Paus Meminta Maaf Atas Skandal di Gereja Katolik
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus, pada hari Rabu (14/10) menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas serangkaian skandal di lingkungan Gereja Katolik yang mengguncang kota Roma dan Vatikan, termasuk seks gay dan penggunaan narkotika
Vatikan telah menjadi fokus dari beberapa isu kontroversi termasuk seorang imam gay dan bocornya surat yang kontroversial. Selain itu, muncul laporan di Roma seorang imam pengguna obat yang beberapa kali mengunjungi pelacur laki-laki.
"Saya ingin, atas nama Gereja, untuk meminta maaf atas skandal yang baru-baru ini melanda Roma dan Vatikan. Saya meminta Anda untuk pengampunan," kata Paus Fransiskus pada bagian awal audiensi umum mingguannya di lapangan Sato Petrus, Vatikan, seperti dikutip AFP.
"Tidak dapat dipungkiri bahwa skandal terjadi, tetapi 'celaka orang yang olehnya timbul pelanggaran!" katanya, mengutip sebuah bagian dari Alkitab.
Seorang ahli Vatikan, Joshua McElwee, menulis di National Catholic Reporter, yang menggambarkan penyampaiannya itu sebagai "langkah luar biasa".
Juru bicara kepausan, Federico Lombardi, mengatakan "saya tidak berwenang untuk menafsirkan" kata-kata Paus Fransiskus. Namun dia mengakui bahwa surat kabar Italia, khususnya (terbitan) baru-baru ini, dipenuhi cerita "mengganggu" dengan "contoh negatif" dari perilaku di dalam Gereja.
Paus berusia 78 tahun telah memimpin tiga pekan pertemuan dewan kardinal dan uskup, di mana terjadi perdebatan ajaran Gereja tentang keluarga yang dibayangi oleh pandangan Machiavellian dan pengkhianatan.
Kebocoran surat pribadi dari kardinal yang menentang telah menghidupkan kembali suasana tegang terkait skandal "Vatileaks" pada tahun 2012. Ketika itu, pelayan Paus Benediktus XVI mengungkapkan pertikaian sengit pada tingkat tinggi gereja atas tuduhan penipuan serius dalam pengelolaan kota.
"Ada kekhawatiran di Vatikan selama terjadinya skandal dan kembali pada sindrom 'Vatileaks', yang kemudian mendorong Paus Benediktus XVI mengundurkan diri pada 2013," kata pengamat agama, John Thavis, mengatakan di blog-nya, seperti dikutop AFP.
Paus Fransiskus mungkin berharap bahwa permintaan maaf itu akan menghapuskan rasa malu pada lembaga keagaman yang telah berabad-abad itu.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...