Loading...
DUNIA
Penulis: Martha Lusiana 10:05 WIB | Senin, 06 Juli 2015

Paus Sampaikan Solidaritas di 3 Negara Miskin Amerika Latin

Paus Sampaikan Solidaritas di 3 Negara Miskin Amerika Latin
Paus Fransiskus melambaikan tangan kepada wartawan di bandara internasional di Roma, Minggu (5/7), hendak terbang ke Kota Quito, Ekuador. Ia akan melakukan perjalanan panjang ke Amerika Latin, seperti Bolivia dan Paraguay. (Foto: thehindu.com)
Paus Sampaikan Solidaritas di 3 Negara Miskin Amerika Latin
Sejumlah orang bekerja guna menyiapkan lokasi yang akan menerima kunjungan Paus Fransiskus di Bicentenario Park, Kota Quito, Ekuador, Sabtu (4/7). Paus Fransiskus akan mengunjungi Ekuador, Bolivia dan Paraguay mulai 6 hingga 12 Juli. (Foto: AFP/RODRIGO BUENDIA)
Paus Sampaikan Solidaritas di 3 Negara Miskin Amerika Latin
Paus Fransiskus melambaikan tangan kepada ribuan warga yang menyambut kedatangannya di Kota Quito, Ekuador, Minggu (5/7) (Foto: AP Photo/Dolores Ochoa)

QUITO, SATUHARAPAN.COM – Paus Fransiskus kembali melakukan perjalanan ke Amerika Selatan, benua rumah tinggalnya, hari Minggu (5/7), untuk mengunjungi beberapa negara paling miskin di kontingen tersebut. Paus pertama asal Amerika Latin tersebut membawa pesan solidaritas untuk orang miskin di Ekuador, Bolivia dan Paraguay.

Dengan mengenakan pakaian tradisional, anak-anak menyambut kedatangan Bapa Paus di bandara Mariscal Sucre Quito, Ekuador. Angin khatulistiwa meniup jubah putih saat ia turun dari pesawat, setelah 13 jam terbang dari Roma. Paus Fransiskus pun menerima sambutan hangat masyarakat Ekuador dan mencium beberapa pemuda pribumi yang telah menunggunya di sisi karpet merah.

Dalam pidato di hadapan Presiden Ekuador, Rafael Correa, ia langsung membicarakan tema utama kedatangannya, yakni merawat masyarakat paling marjinal, memastikan pembangunan ekonomi yang bertanggung jawab secara sosial, dan memperlihatkan bahwa Ekuador merupakan negara yang memiliki keindahan.

“Bila kita lihat dari puncak Chimborazo ke pantai Pasifik, dari hutan Amazon ke Kepulauan Galapagos, kita tidak akan pernah berhenti bersyukur kepada Tuhan atas keindahan yang telah Dia berikan untuk negeri ini dan apa yang telah Dia lakukan untuk kita," kata Sri Paus.

Paus menambahkan, saudara-saudara yang paling rapuh, minoritas, dan rentan sangat memerlukan perhatian khusus.

Sementara itu, Presiden Correa menyebut kunjungan Paus sebagai suatu kehormatan, seperti dilaporkan BBC News.

Ribuan warga Ekuador memadati iring-iringan perjalanan Paus menuju kediaman Duta Besar Vatikan di sana. Banyak yang berharap, kedatangan Bapa Suci akan membawa dampak besar bagi negara yang baru-baru ini dihadang protes jalanan dari masyarakatnya sendiri terhadap pemerintah berhaluan kiri yang lebih dari delapan tahun menguasai Ekuador.

Varonica Valdeon, seorang pekerja lembaga travel, menyebut Paus Fransiskus sebagai “cahaya dalam kegelapan”.

"Kami hidup sulit di negara ini," kata dia, "dan Bapa Paus datang membawa kegembiraan," dia melanjutkan.

Paus Fransiskus akan memimpin dua misa terbuka dalam tiga hari di Ekuador, satu di daerah pelabuhan Pasifik pada hari Senin (6/7) dan pada hari Selasa (7/7) akan memimpin misa di ibu kota, dekat situs tua bandara di Kota Quito.

Setelah itu, Paus asal Argentina itu akan mengunjungi penjara di Bolivia, rumah-rumah Paraguay yang rawan banjir, serta pertemuan dengan kelompok-kelompok akar rumput di Bolivia, seperti orang-orang yang ia layani di daerah kumuh di Buenos Aires saat ia menjadi Uskup Agung.

Menurut catatan Pew Research Center, populasi masyarakat Katolik di Ekuador sebesar 79 persen, di Bolivia sebesar 77 persen, dan sebanyak 89 persen warga Katolik di Paraguay, seperti dilansir Fox News.

Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home