Paus: Tidak Ada Keistimewaan Bagi Pelaku Pelecehan Anak
VATIKAN, SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus pada Senin (26/5) memperingatkan bahwa “tidak ada hak istimewa” bagi para uskup ketika mereka melakukan kejahatan seksual terhadap anak-anak dan mengatakan bahwa dirinya akan menggelar misa khusus dengan para korban pekan depan di Vatikan.
“Tiga uskup sedang diselidiki,” kata Fransiskus kepada wartawan dalam perjalanan kembalinya dari Timur Tengah ketika ditanya mengenai ribuan skandal yang mengguncang Gereja Katolik.
“Salah satu di antara mereka sudah dijatuhi hukuman. Tidak ada keistimewaan. Para pendeta yang melakukan hal ini mengkhianati Tuhan,” kata Paus asal Argentina itu, yang telah membentuk komite baru untuk memerangi pelecehan tersebut.
Fransiskus juga mengatakan dirinya akan menggelar misa pekan depan di kediamannya di Vatikan, Santa Martha, dengan “enam atau delapan korban” dan kemudian akan bertemu dengan mereka secara pribadi untuk meringankan penderitaan mereka.
Paus bulan lalu secara pribadi meminta maaf atas tindak “kejahatan” pelecehan tersebut dan berjanji akan melakukan lebih banyak upaya dalam menanggapi tuduhan menutup-nutupi dan keringanan hukuman yang berlebihan yang diberikan oleh Vatikan kepada para pelaku.
Laporan PBB menuduh Vatikan lebih mengutamakan "mempertahankan reputasi Gereja dan para pelaku pelecehan dibandingkan perlindungan terhadap para korban". (AFP)
Penyakit Pneumonia Terus Menjadi Ancaman bagi Anak-anak
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM-Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono Harbuwono, mengatakan, pneumonia ser...