Paus: Yesus Datang dalam Kesederhanaan
VATIKAN,SATUHARAPAN.COM - Paus Fransiskus mengatakan bahwa Yesus sebagai bayi miskin dan sederhana, serta rentan, ketika memimpin perayaan misa pertamanya pada malam Natal sebagai Paus pada hari Selasa (24/12) di Basilika Santo Petrus, Vatikan.
"Kau sangat besar, dan Kau membuat diri-Mu kecil, Kau kaya, dan Kau membuat diri-Mu miskin, Kau sangat kuat dan Kau membuat diri-Mu rentan dan lemah," kata Paus tentang Yesus saat menyampaikan kotbahnya di Basilika.
Paus Fransiskus telah banyak mendedikasikan sembilan bulan kepausannya untuk menarik perhatian orang pada penderitaan orang miskin, anak-anak, dan anggota masyarakat lainnya yang rentan.
Dia mencatat bahwa yang pertama menerima berita kelahiran Yesus adalah gembala, yang dalam masyarakat dianggap "di antara yang terbelakang, dan terbuang."
Paus yang pada pekan lalu genap berusia 77 tahun, berjalan cepat menuju altar utama Basilika untuk memimpin ibadah, yang dimulai sekitar dua setengah jam sebelum tengah malam. Sesuai dengan tema tentang kerendahan hati, dia mencium lutut dari sosok Yesus yang baru lahir.
Paus kelahiran Argentina itu juga mendorong umatnya untuk menjadi gereja yang memberi kebahagiaan, dan dia menyebut Yesus sebagai "terang yang mencerahkan kegelapan."
Dalam sejarah dunia dan sejarah pribadi kita sendiri, kata Paus Fransiskus," ada saat terang dan gelap, lampu dan bayangan." Dia menambahkan, "Jika hati kita tertutup, jika kita didominasi oleh kesombongan, kebohongan, mementingkan diri sendiri, maka kegelapan jatuh di dalam diri kita dan di sekitar kita."
Dia menerapkan visi ini ke jantung kerja Vatikan sendiri, dan mengatakan dalam sambutannya pada masa lalu tidak ada tempat untuk orang ambisi dalam hirarki pemimpin agama. Sebaliknya, dia menegaskan, gereja harus menjadi salah satu pelayanan kepada mereka yang membutuhkan.
Natal di Betlehen
Sementara itu, ribuan peziarah Kristen dari seluruh dunia memadati kota Bethlehem di Tepi Barat untuk perayaan malam Natal, membawa keceriaan liburan ke tempat kelahiran Yesus yang dalam Alkitab disebutkan sebagai malam yang dingin.
Suasana yang mencerminkan situasi yang berat, namun membantu mengangkat semangat di Bethlehem sebagai pemimpin untuk menyatakan harapan bahwa tahun mendatang akhirnya akan membawa Palestina menjadi negara merdeka.
"Pesan Natal adalah pesan damai, cinta dan persaudaraan. Kita harus menjadi saudara satu sama lain," kata Patriark Fouad Twal, pastor Katolik Roma di Tanah Suci, ketika dia tiba di kota, seperti dikutip Huffington Post.
Di Basilika, Vatikan, Basilika upacara misa publik diselenggarakan hari Rabu (25/12). Paus akan menyampaikan pesan Natalnya untuk dunia, dari balkon tengah Basilika yang menghadap lapangan Santo Petrus.
Perusahaan Pembuat Ponsel Lipat Pertama Bangkrut
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Royole Technologies, perusahaan yang membuat ponsel lipat pertama di duni...