PB PASI Optimistis Olah Raga Sukses Tanpa Produsen Rokok
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Wakil Sekretaris Umum PB PASI (Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia) Sri Hastuti Merdiko optimistis apabila PASI menyelenggarakan ajang atau kejuaraan akan tetap sukses tanpa adanya sponsor dari produsen rokok.
"Sponsor lain banyak, jadi kami tidak tergantung dari sponsor produsen rokok. Sudah sejak lama di PASI tidak menggunakan rokok sebagai sponsor," kata Sri Hastuti Merdiko kepada Antara, Jumat (22/5).
Pihak Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berkomitmen tidak akan menggandeng produsen rokok sebagai sponsor acara olahraga yang akan diselenggarakannya.
"Ada rulesnya dari IAAF (Federasi Atletik Internasional), tidak menggunakan produsen rokok sebagai sponsor," kata Sri.
Menurut iaaf.org, pada salah satu SOP (Standar Operasional Prosedur) penyelenggaraan setiap kejuaraan baik tingkat dunia hingga tingkat daerah ada lima hal yang tidak boleh menjadi sponsor atau iklan antara lain iklan partai politik atau agama, produk minuman beralkohol, produk tembakau, produk suplemen makanan atau multivitamin yang berbahaya kecuali mendapat izin khusus dari IAAF.
Pengiriman Atlet ke Jerman
Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berencana untuk mengirimkan beberapa atlet junior dan senior Indonesia untuk berlatih di Jerman setelah adanya kerja sama dengan induk organisasi atletik Jerman Deutscher Leichtathletik Verband (DLV).
"PB PASI mengharapkan DLV bisa memfasilitasi pelatihan khususnya bagi atlet nomor lempar tetapi tidak menutup kemungkinan atlet di nomor lain," kata Sekjen PB PASI Tigor M Tanjung seperti dilansir tim media PB PASI di Jakarta.
Beberapa waktu lalu, Ketua Umum PB PASI Bob Hasan yang ditemani menemui CEO DLV Frank Hensel di markas DLV, Darmstadt, Jerman. Menurut Tigor, DLV selama ini juga telah membantu memfasilitasi pengiriman pelatih-pelatih nasional maupun daerah untuk berlatih di Jerman.
"PB PASI juga secara resmi telah mengundang pelatih Jerman untuk memberikan "coaching clinic" selama satu sampai dua minggu termasuk membawa at let terbaiknya, sebagaimana dilakukan pada awal 2015 lalu," dia menambahkan.
Saat itu, PB PASI mengundang dua pelatih nasional Jerman Michael Deyhle dan Dieter Kollark ke Indonesia untuk memberikan "coaching clinic" terhadap pelatih dan atlet nomor lempar selama dua minggu.
Sementara itu, dalam kunjugannya ke Jerman, PB PASI juga telah bersepakat dengan DLV atas ide untuk melakukan perubahan dalam sistem pelayanan International Association of Athletics Federations (IAAF). (Ant/iaaf.org).
Editor : Bayu Probo
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...