PBB: 10 Juta Warga Sudan Mengungsi Akibat Perang Saudara Terus Berlanjut
JENEWA, SATUHARAPAN.COM-Jumlah pengungsi internal di Sudan telah mencapai lebih dari 10 juta orang ketika perang saudara memaksa sekitar seperempat populasi meninggalkan rumah mereka, kata badan migrasi PBB kepada The Associated Press pada hari Senin (10/6).
Lebih dari dua juta orang lainnya telah diusir ke luar negeri, sebagian besar ke negara tetangga Chad, Sudan Selatan dan Mesir, kata juru bicara Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), Mohammedali Abunajela. IOM mengatakan pengungsi internal termasuk 2,8 juta orang yang meninggalkan rumah mereka sebelum perang saat ini dimulai.
“Bayangkan, sebuah kota sebesar London mengalami pengungsian. Memang seperti itu, tapi hal ini terjadi dengan ancaman baku tembak yang terus-menerus, kelaparan, penyakit, dan kekerasan brutal berbasis etnis dan jender,” kata Direktur Jenderal IOM, Amy Pope, dalam sebuah pernyataan.
Konflik terbaru di Sudan dimulai pada bulan April tahun lalu ketika ketegangan yang meningkat antara para pemimpin militer dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter (RSF) meledak menjadi pertempuran terbuka di ibu kota, Khartoum, dan tempat lain di negara itu.
Perang tersebut telah menghancurkan Sudan, menewaskan lebih dari 14.000 orang dan melukai ribuan lainnya, serta mendorong penduduknya ke ambang kelaparan.
Bulan lalu, badan pangan PBB memperingatkan pihak-pihak yang bertikai bahwa ada risiko serius kelaparan dan kematian yang meluas di wilayah barat Darfur dan tempat lain di Sudan jika mereka tidak mengizinkan bantuan kemanusiaan.
Pope menyerukan tanggapan terpadu dari komunitas internasional, dan mengatakan bahwa kurang dari seperlima dana yang diminta IOM untuk tanggapan tersebut telah disalurkan.
Jika digabungkan, jumlah pengungsi dan pengungsi internal berarti lebih dari seperempat penduduk Sudan yang berjumlah 47 juta jiwa telah mengungsi. (AP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...