PBB Masukkan Tentara Sudan dan RSF Dalam Daftar Hitam Pelanggaran Hak-hak Anak
PBB Masukkan Tentara Sudan dan RSF Dalam Daftar Hitam Pelanggaran Hak-hak Anak

PBB, SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) telah memasukkan tentara Sudan dan pasukan paramiliter saingannya ke dalam daftar hitam karena melukai anak-anak dalam perang, ketika organisasi tersebut mengecam peningkatan “mengejutkan” dalam pelanggaran semacam itu di seluruh dunia, menurut laporan PBB yang diperoleh AFP pada hari Selasa (11/6).
“Pada tahun 2023, kekerasan terhadap anak-anak dalam konflik bersenjata mencapai tingkat ekstrim, dengan peningkatan pelanggaran berat sebesar 21 persen,” kata laporan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, yang akan diterbitkan pada hari Kamis (13/6).
Tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) saingannya dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB karena “pembunuhan dan pencacatan anak-anak, serta serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.”
Sudan mengalami “peningkatan yang mengejutkan sebesar 480 persen dalam pelanggaran berat terhadap anak-anak” dari tahun 2022 hingga 2023, kata laporan itu.
RSF terdaftar karena merekrut anak-anak dan melakukan “pemerkosaan dan bentuk-bentuk kekerasan seksual lainnya terhadap anak-anak,” serta serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
“Saya terkejut dengan peningkatan dramatis dalam pelanggaran berat,” tulis Guterres dalam laporan tersebut, juga mencatat peningkatan serangan bermotif etnis dan pengungsian massal anak-anak di Sudan.
Meliputi sekitar 20 zona konflik di seluruh dunia, laporan tahunan ini mencakup pembunuhan, pencederaan, perekrutan, penculikan dan kekerasan seksual terhadap anak-anak. Laporan ini memverifikasi 30.705 “pelanggaran berat” yang dilakukan tahun lalu, termasuk selama perang di Gaza.
“Konflik di Israel dan wilayah pendudukan Palestina menghadirkan skala dan intensitas pelanggaran berat terhadap anak-anak yang belum pernah terjadi sebelumnya, dengan permusuhan yang menyebabkan peningkatan pelanggaran berat sebesar 155 persen,” kata laporan itu.
Tentara Israel dan kelompok militan Hamas sama-sama dimasukkan ke dalam daftar hitam PBB karena melanggar hak-hak anak, sebuah tambahan yang bocor ke media pekan lalu. (AFP)
Editor : Sabar Subekti

Tentara Ukraina Menolak Desakan Perdamaian Trump-Rusia
KIEV, SATUHARAPAN.COM-Pembicaraan perdamaian pekan ini antara Rusia dan Amerika Serikat yang bertuju...