PBB Akan Tarik 4.800 Pasukan Penjaga Perdamaian dari Haiti
PORT-AU-PRINCE, SATUHARAPAN.COM – Perserikatan Bangsa-Bangsa kemungkinan akan menarik pasukan penjaga perdamaiannya dari Haiti, kata seorang pejabat tinggi PBB pada hari Kamis (9/2).
Sekitar 4.800 tentara dan polisi dikerahkan dalam Misi Stabilisasi PBB di Haiti (MINUSTAH), bersama dengan 1.200 warga sipil yang dikirim setelah negara Karibia tersebut dilanda kekerasan yang berakhir dengan penggulingan Presiden Jean-Bertrand Aristide pada 2004.
“Komponen militer MINUSTAH kemungkinan akan ditarik dalam waktu yang relatif dekat,” kata kepala penjaga perdamaian PBB Herve Ladsous yang berkunjung ke Haiti untuk meninjau misi itu.
“Bahkan jika tugas militer diakhiri, karena itu tidak lagi diperlukan dalam lingkungan keamanan Haiti, masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan terhadap polisi, aturan hukum, dan juga hak asasi manusia dan status perempuan,” kata Ladsous dalam konferensi pers.
PBB sebelumnya siap menarik MINUSTAH, namun rencana itu ditangguhkan setelah gempa dahsyat pada 2010 yang merenggut 220.000 korban jiwa.
Namun, misi itu sendiri tidak terlalu disukai warga Haiti.
Mantan sekretaris jenderal Ban PBB Ki-moon dipaksa meminta maaf kepada warga Haiti atas wabah kolera yang, seperti diakui PBB tahun lalu, kemungkinan ditularkan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB asal Nepal yang terinfeksi penyakit itu dan dikirim ke Haiti setelah gempa.
Epidemi itu menewaskan lebih dari 9.000 orang di Haiti dan menginfeksi 800.000 orang. Bahkan sekarang, 500 kasus kolera baru dilaporkan setiap pekan. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Tentara Ukraina Fokus Tahan Laju Rusia dan Bersiap Hadapi Ba...
KHARKIV-UKRAINA, SATUHARAPAN.COM-Keempat pesawat nirawak itu dirancang untuk membawa bom, tetapi seb...