PBB: Aleppo Timur Suriah “Terkepung”
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Wilayah bagian timur yang dikuasai pemberontak di Aleppo telah secara resmi dinyatakan sebagai “area terkepung,” menyusul serangan rezim yang telah berlangsung selama beberapa bulan dan kurangnya akses bagi pekerja bantuan, ungkap PBB pada Rabu (5/10).
Juru bicara Badan kemanusiaan PBB (OCHA) Jens Laerke mengatakan bahwa Aleppo timur sekarang sudah memiliki tiga kriteria yang dapat mendefinisikannya sebagai wilayah terkepung.
Tiga kriteria tersebut di antaranya pengepungan militer, tidak adanya akses bagi bantuan kemanusiaan dan tidak adanya pergerakan warga sipil secara bebas.
PBB memperkirakan bahwa ada 275.000 orang yang terkepung di dalam wilayah Aleppo timur, ujar Laerke. Bagian barat kota itu dikendalikan oleh rezim dan terus menerima pasokan bantuan.
Aleppo telah didera perang saudara yang telah terjadi selama lima tahun di negara itu, sementara penderitaan warga semakin intensif sejak pasukan rezim memutus rute pasokan terakhir pada Juli.
PBB dan Palang Merah telah berupaya mendesak pengiriman bantuan ke Aleppo selama beberapa pekan, tetapi upaya tersebut terhenti akibat masalah keamanan dan birokrasi, termasuk hambatan yang ditimbulkan oleh pemerintah Damaskus dan komandan pemberontak.
Setelah secara resmi dinyatakan terkepung dalam laporan terbaru OCHA kepada Dewan Keamanan PBB, Aleppo timur akan “secara otomatis dimasukkan dalam rencana bulanan untuk mendapat akses melalui pengiriman lintas batas,” ujar Laerke dalam sebuah email. (AFP)
Editor : Diah Anggraeni Retnaningrum
Mencegah Kebotakan di Usia 30an
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Rambut rontok, terutama di usia muda, bisa menjadi hal yang membuat frust...