PBB Bentuk Badan Investigasi Senjata Kimia di Suriah
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris-Jenderal PBB, Ban Ki-moon, menyambut otorisasi Dewan Keamanan PBB untuk membentuk dan menjalankan sebuah mekanisme investigasi yang bertugas mengidentifikasi siapa yang bertanggung jawab atas penggunaan senjata kimia di Suriah.
Mekanisme Investigasi Gabungan (Joint Investigative Mechanism / JIM) akan menjadi lembaga gabungan antara PBB dan Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (Organisation for the Prohibition of Chemical Weapons / OPCW), yang terletak di Belanda.
BACA JUGA: |
Hal itu menjanjikan akan segera membentuk dan mendesak semua pihak di Suriah untuk bekerja sama secara penuh. Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh juru bicaranya, Ban mengatakan pentingnya menangani penggunaan bahan kimia beracun sebagai senjata, dan para pelaku harus bertanggung jawab.
Sekjen PBB juga menegaskan kembali seruannya pada semua pihak di Suriah untuk bekerja sama sepenuhnya dengan penyelidikan bersama. Dia juga minta dukungan anggota Dewan Keamanan dan seluruh anggota PBB untuk menjamin pelaksanaan yang efektif dari resolusi 2235, di mana Dewan memutuskan untuk membentuk Mekanisme tersebut.
Badan gabungan itu akan bekerja untuk satu tahun dengan kemungkinan perpanjangan. Dewan Keamanan menugaskan badan itu untuk mengidentifikasi "individu, entitas, kelompok, atau pemerintah yang terlibat dalam penggunaan bahan kimia sebagai senjata, termasuk klorin atau bahan kimia beracun lainnya," di Suriah.
Dewan juga menegaskan bahwa mereka yang terlibat harus bertanggung jawab.
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...