Mengenang 11 September: Kisah Glen Klein Penyelamat di Ground Zero
SATUHARAPAN.COM - Tepat 14 tahun lalu, pada tanggal 11 September 2001, 19 teroris Al Qaeda membajak empat pesawat jet komersial Amerika Serikat dan menabrakkan dua pesawat ke Towers World Trade Center New York. Pesawat ketiga diarahkan ke Pentagon.
Setelah mengetahui ada serangan, penumpang dan awak di pesawat keempat berupaya merebut kendali pesawat dan akhirnya jatuh di lapangan kosong di Western Pennsylvania.
Hampir 3.000 orang meninggal di hari itu, kerugian terbesar dari kehidupan akibat serangan teroris di tanah Amerika.
Glen Klein (57) termasuk ribuan orang yang tidak melarikan diri dari World Trade Center. Dia bahkan berlari mendekatinya. Pengalaman di kawasan menara World Trade Center, yang kemudian disebut Ground Zero (pusat getaran), telah mengubah hidupnya.
Sebagai anggota komando satuan khusus di New York Police Department (NYPD), Glen Klein, mengenakan masker gas saat kejadian 11 September 2001. Masker yang mungkin menyelamatkan nyawanya.
Pasukan komando juga dilengkapi alat perlindungan pernapasan. Tetapi, penyaringnya tidak cukup melindungi paru-paru Glen Klein dari debu halus yang beracun. Glen jatuh sakit.
"Saya rasa ini awal dari masalah lambung saya. Saya masih menderita karenanya. Kami bekerja di wilayah yang dikatakan bahwa kami bisa bernapas tanpa bahaya di sana. Tetapi, itu tidak benar. Pemerintah membohongi kami, karena mereka ingin memulihkan Ground Zero secepat mungkin. Yah, karena bursa saham dan semacamnya," kata Glen Klein seperti diungkap Deutsche Welle dalam laporannya hari Jumat (9/11).
Glen sebenarnya tidak bertugas saat kejadian 11 September. Tetapi, saat ia mendengar bencana tersebut, ia segera menyatakan siap untuk diturunkan.
"Saya mendengar melalui radio polisi, ada yang berteriak: "Jangan mendekati gedung. Orang-orang loncat dari atas gedung". Saya terkejut. "Ya Tuhan, apa yang terjadi disana?"
Glen Klein tiba di Ground Zero sebelum menara kedua runtuh. Di sana ia mendapat berita, 14 koleganya terkubur di bawah reruntuhan. Mereka semua anggota kesatuan khusus yang bugar dan terlatih untuk menyelamatkan korban dari situasi darurat.
"Saya pikir, kalau ada yang selamat, itu pasti rekan-rekan saya."
Glen dan koleganya mulai mencari korban yang masih selamat. Namun, mereka hanya menemukan dua polisi yang selamat.
"Pada hari kedelapan atau kesepuluh, saya menyadari, tidak ada harapan lagi bagi aksi penyelamatan." kata Glen. Tercatat 23 polisi anggota NYPD tewas.
Pada Januari 2003, setelah 20 tahun menjadi polisi, Glen Klein memilih pensiun. Ia tidak mau dan tidak mampu lagi. Glen menderita depresi dan asma, mengalami masalah dengan istrinya, menjadi agresif, dan kecanduan alkohol. Atlet karate dan pelari jarak jauh ini secara fisik dan psikis mencapai titik paling rendah.
Pada tahun 2004, ia mencari bantuan psikologis. Diagnosa dokternya: PTSD - gangguan stres pascatrauma. "Saya bertanya kepada psikolog, kenapa saya bisa mengalamai stres pascatrauma. Padahal, sepanjang hidup saya berurusan dengan kematian dan kehancuran. Ia menjawab, ini masalah pribadi. Empat belas teman saya tewas. Ini seperti seseorang masuk ke dalam rumah saya dan membunuh keluarga saya."
Glen Klein tidak bisa melupakan 11 September. "Tidak akan bisa melupakannya.” katanya
Cara Telepon ChatGPT
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perusahaan teknologi OpenAI mengumumkan cara untuk menelepon ChatGPT hing...