PBB Blacklist dan Kenakan Sanksi pada Boko Haram
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) memasukkan kelompok Boko Haram dalam daftar organisasi teroris di mana lembaga atau individu terkait dikenai sanksi keuangan dan embargo senjata.
Keputusan DK itu dikeluarkan hari Kamis (22/5), dan tampaknya didorong oleh kasus terakhir penculikan terhadap 300 lebih siswi sekolah di Negeria. Keputusan itu memasukkan orang atau lembaga yang terkait dukungan kepada Boko haram untuk dikenai sanksi.
Keputusan itu sebagai tindakan memerangi terorisme dan meminta kepada semua negara anggota PBB untuk berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan keputusan itu. Demikian keterangan pers yang dikeluarkan PBB hari Jumat (23/5).
Boko Haram juga disebutkan terkait organisasi teroris Al-Qaeda dan terlibat berpartisipasi dalam pendanaan, perencanaan, fasilitasi, mempersiapkan, atau melakukan tindakan dalam hubungannya dengan Al-Qaeda, dan Organisasi Al-Qaeda di Maghreb Islam (AQIM).
Serangan dari Maiduguri
Organisasi itu memiliki nama lengkap Jama'atu Ahlus Sunnah Wal Jihad Lidda'Awati, dan dikenal sebagai Boko Haram, yang secara harafiah berarti pendidikan Barat adalah dosa. Nama asli organisasi itu berarti "Orang-orang yang berkomitmen untuk Dakwah dan Jihad Ajaran Nabi."
Boko Haram didirikan pada tahun 2002 di Maiduguri, Nigeria oleh Mohammed Yusuf (almarhum) dengan tujuan mendukung pendidikan Islam dan mendirikan negara Islam di Nigeria. Pada tahun 2009 kelompok ini melakukan serangkaian serangan terhadap kantor polisi dan gedung-gedung pemerintah di Maiduguri.
Serangan balik pemerintah Nigeria di markas kelompok ini berhasil membunuh Yusuf, dan sejak itu, Boko Haram dipimpin oleh Abubakar Shekau yang memulai pemberontakan kekerasan menggunakan taktik teroris.
Kelompok ini berbasis di timur laut Nigeria, tetapi juga beroperasi di Kamerun dan bertanggung jawab atas serangan dan penculikan di kedua negara tersebut. Boko Haram juga diketahui aktif di Chad dan Niger.
Mentargetkan Sekolah
Boko Haram berhubungan dengan AQIM untuk tujuan pelatihan dan dukungan material, termasuk dalam membuat bahan peledak. Sejumlah anggota Boko Haram berjuang bersama kelompok AQIM yang berafiliasi dengan Al - Qaida di Mali pada tahun 2012 dan 2013, dan kembali ke Nigeria dengan keahlian terorisme.
Menurut data DK PBB, Boko Haram bertanggung jawab atas serangkaian serangan teroris besar, termasuk gelombang pemboman di Kano, Nigeria pada Januari 2012 yang membunuh lebih dari 180 orang dalam satu hari.
Serangan besar lainnya adalah pada Agustus 2011 di markas besar PBB di Abuja yang membunuhb sedikitnya 21 orang dan melukai puluhan lainnya. Kelompok ini juga bertanggung jawab atas serangan pada 25 Desember 2011 di Gereja Katolik Saint Theresa di Madalla, Nigeria yang membunuh 37 orang dan melukai sekitar 50 orang.
Sejak musim panas 2012, Boko Haram melancarkan kampanye kekerasan terhadap sekolah dan mahasiswa Nigeria. Pada Juni 2013, kelompok tersebut menyerang sekolah di Maiduguri dan Damaturu, Nigeria, membunuh sedikitnya 22 anak-anak.
Pada bulan Juli, kelompok ini menyerang sebuah sekolah di desa Mamudo, Nigeria dan membunuh sedikitnya 42 orang, sebagian besar siswa. Pada 29 September 2013, Boko Haram menyerang sebuah sekolah pertanian di Yobe, Nigeria, menembak mati 50 siswa di asrama mereka ketika mereka tidur.
Pada 14 April 2014, Boko Haram diculik sekitar 300 gadis dari sebuah sekolah di wilayah utara Nigeria. Abubakar Shekau mengaku bertanggung jawab atas serangan itu melalui video yang dirilis oleh Boko Haram. Dia mengancam akan menjual gadis-gadis itu dalam perbudakan. Milisi Boko Haram kemudian menyerang sebuah pangkalan pada 5 Mei 2014, dan membunuh 310 orang.
Dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada bulan November 2012, Abubakar Shekau menyatakan solidaritas Boko Haram bagi organisasi afiliasi Al-Qaeda di Afghanistan, Irak, Afrika Utara, Somalia dan Yaman. Dia juga mendorong para pejuang di seluruh Afrika dan daerah lain untuk terus terlibat dalam serangan teroris. Pernyataan pers Shekau itu diterbitkan pada forum jihad.
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...