PBB dan Negara Tetangga Suriah Butuh Bantuan Dana untuk Pengungsi
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - UNHCR, Badan PBB yang mengurusi pengungsi bersama dengan perwakilan dari negara Irak, Yordania, Lebanon dan Turki - negara-negara yang menampung lebih dari 1,7 juta pengungsi Suriah - hari ini (5/9) mengadakan pertemuan untuk meminta semua pihak supaya satu kata dalam menghentikan konflik berdarah di Suriah dan mengajak dunia internasional membantu memberikan bantuan dana bagi pengungsi.
Sekarang ini PBB beserta negara tetangga Suriah yang menjadi tujuan pengungsi seperti Irak, Yordania, Lebanon, dan Turki sangat membutuhkan dukungan keuangan untuk melayani pengungsi dari Suriah.
"Kami menghadapi eskalasi dramatis dari konflik Suriah, yaitu dengan adanya penggunaan senjata kimia," kata Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Antonio Guterres hari ini di Jenewa Swiss. Pernyataan Komisaris Tinggi UNHCR ini merupakan sebuah pernyataan bersama antara UNHCR, Menteri Luar Negeri Irak Hoshyar Zebari, Menteri Luar Negeri Yordania Nasser Judeh, Menteri Lebanon urusan Sosial Wael Abu Faour, dan Menteri Luar Negeri Turki Ahmet Davutoglu.
"Kami sangat berharap masyarakat internasional membantu mengatasi perbedaan yang ada dan bekerja bersama-sama menghentikan peperangan. Dan semua tindakan yang menciptakan arus pengungsi harus dihentikan," lanjut pernyataan bersama itu.
"Sebuah solusi politik sangat diperlukan untuk mengakhiri siklus yang menakutkan ini," kata Guterres, "Tidak ada solusi kemanusiaan untuk mengakhiri krisis Suriah, melainkan solusi politik yang diperlukan untuk mengakhiri krisis kemanusiaan."
UNHCR dan badan PBB lainnya membutuhkan anggaran sebesar US$ 4,4 milyar untuk operasi bantuan kemanusiaan di Suriah selama satu tahun ini, namun baru sekitar 40 persen dana yang terpenuhi.
PBB melaporkan hingga akhir Agustus jumlah warga Suriah yang mengungsi tercatat 200.000 di Irak, 520.000 di Yordania, 720.000 di Lebanon dan 464.000 di Turki. Sementara rata-rata hampir 5.000 warga Suriah melarikan diri ke negara-negara tetangga setiap harinya, setengah dari mereka adalah anak-anak. (un.org)
60.000 Warga Rohingya Lari ke Bangladesh karena Konflik Myan...
DHAKA, SATUHARAPAN.COM - Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua b...