PBB Desak Kamboja Bebaskan Aktivis HAM yang Ditahan
PHNOM PENH, SATUHARAPAN.COM – Utusan PBB mendesak Kamboja untuk membebaskan lima aktivis HAM, yang ditahan akibat skandal seks yang melibatkan gerakan oposisi di negara itu.
Empat pegawai dan satu mantan pegawai Asosiasi HAM dan Pembangunan Kamboja (Cambodian Human Rights and Development Association/ADHOC) dipenjara pada April lalu karena diduga menyuruh seorang penata rambut untuk membantah memiliki hubungan gelap dengan pemimpin oposisi sementara, Kem Sokha.
Kasus itu oleh Perdana Menteri Hun Sen dianggap sebagai upaya terakhir demi melumpuhkan sebuah oposisi yang bersaing untuk mengakhiri dominasi politik Kamboja selama 31 tahun, walaupun politikus tersebut diampuni bulan lalu oleh raja.
Pada Selasa, dua pakar HAM PBB mempertanyakan “basis hukum” penahanan mereka, menggambarkannya sebagai tindakan “sewenang-wenang”.
“Mereka sudah cukup lama ditahan, sudah waktunya dibebaskan,” ujar Rhona Smith, pelapor khusus PBB mengenai situasi HAM di Kamboja, dalam sebuah pernyataan.
Dia menuduh bahwa otoritas Kamboja menggunakan pasal pidana sebagai “dalih untuk menekan dan mencegah praktik sah menggunakan hak kebebasan berbicara”. (AFP/Ant)
Editor : Sotyati
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...