PBB Desak Pakistan Lindungi Minoritas Syiah
PBB, SATUHARAPAN.COM - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu (13/5), mendesak Pakistan untuk secepatnya mengambil langkah dalam melindungi penganut agama minoritas setelah serangan yang membunuh sedikitnya 43 anggota komunitas Muslim Syiah Ismaili.
Serangan yang terjadi di Karachi tersebut sudah diklaim oleh kelompok Islamic State (ISIS).
Ban mengutuk “dalam istilah paling keras terhadap serangan teroris tersebut” dan menyerukan Pakistan untuk menyeret mereka yang bertanggung jawab ke pengadilan.
"Pakistan, sebagai anggota yang bertanggung jawab dari masyarakat internasional, harus menjunjung tinggi kewajiban dan komitmen untuk melindungi warga, termasuk semua minoritas," kata juru bicara Sekjen PBB dan mendesak supaya Pemerintah Pakistan "mengambil langkah yang diperlukan" untuk mengadili para pelaku "tindakan tercela."
Pernyataan itu juga mencatat sejumlah serangan lain terhadap Muslim Syiah dan minoritas Kristen yang berada di Pakistan.
Pakistan mengalami peningkatan kekerasan sektarian dalam beberapa tahun terakhir, terutama terhadap Syiah, yang meliputi 20 persen dari 200 juta penduduk negara tersebut yang mayoritas Muslim.
Juru bicara Ban mengatakan "belasungkawa yang tulus" kepada keluarga korban, pemerintah dan rakyat Pakistan dan berharap "cepat sembuh" untuk mereka yang terluka dalam serangan itu.
Klaim ISIS
Sebelumnya ISIS, mengaku bertanggung jawab atas serangan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap sebuah bus yang menewaskan sedikitnya 43 penganut Islam Syiah di kota terbesar di Pakistan, Karachi.
“Syukur kepada Tuhan, 43 orang kafir tewas dan sekitar 30 orang lainnya cedera dalam serangan yang dilancarkan oleh tentara ISIS terhadap sebuah bus yang mengangkut para penganut Syiah Ismaili di kota Karachi,” menurut pernyataan kelompok ekstremis tersebut di Twitter.
Ini merupakan klaim resmi pertama dari pimpinan ISIS atas serangan di kawasan Afghanistan-Pakistan.
ISIS pada Januari silam mengumumkan pembentukan cabang baru di daerah yang mereka klaim sebagai “Provinsi Khorasan”, wilayah yang meliputi Afghanistan, Pakistan dan sebagian daerah di beberapa negara tetangga. (AFP)
Kremlin: AS Izinkan Ukraina Gunakan Senjata Serang Rusia Mem...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kremlin mengatakan pada hari Senin ( 18/11) bahwa pemerintahan Presiden Amer...