Militer Nigeria Pukul Mundur Pasukan Boko Haram
KANO, SATUHARAPAN.COM – Pejuang Boko Haram melancarkan serangan terhadap kota terbesar timur laut Nigeria Maiduguri pada Rabu (13/5) tetapi berhasil dipukul mundur oleh pasukan Nigeria setelah bentrokan intens, seperti yang dikatakan oleh warga dan tentara.
Puluhan militan bersenjata dengan senjata berat dan granat berpeluncur roket menyerbu pinggiran utara kota dekat Giwa pangkalan militer, menembak dan menembak bahan peledak tanpa pandang bulu, kata saksi lokal kepada AFP.
Tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tentaranya telah berjuang dari "sebuah kelompok teroris" dan bahwa pembom bunuh diri wanita membawa dua bom yang diledakkan di depan serangan.
Tidak ada informasi lebih lanjut mengenai korban.
Serangan itu adalah yang pertama di Maiduguri setelah jeda tiga-bulan berikutnya terhadap serangan sweeping pada benteng Boko Haram oleh koalisi regional pasukan dari Nigeria, Niger, Chad dan Kamerun.
"Mereka masuk melalui daerah Kayamla sekitar 6:30 (17.30 GMT) ketika warga sedang mempersiapkan doa malam, menembak ke segala arah dan melemparkan bom," kata warga setempat Ibrahim Sidi.
"Tentara dari barak Giwa dikerahkan dan dicegat di pinggiran kota dan melibatkan mereka dalam pertarungan yang berlangsung selama lebih dari 40 menit," kata dia.
Hajara Musa berada di antara ratusan warga dari lingkungan Fori yang mengungsi di kampus Universitas terdekat untuk menghindari bentrokan.
"Peluru terbang seluruh tempat, kami harus mendekam dan bergerak merangkak ketika peluru mendesing di atas kepala," kata Musa.
Bilkisu Ahmad, seorang mahasiswa di Universitas Maiduguri mengatakan mereka diperintahkan oleh penjaga keamanan kampus untuk tiarap untuk menghindari terkena peluru dan granat.
"Itu menakutkan," kata Ahmad.
Setelah tentara Islamis dipaksa untuk mundur, beberapa warga bisa kembali ke rumah mereka.
"Beberapa dari kita telah kembali ke rumah kami setelah tentara meredam serangan tetapi banyak orang lain telah melarikan diri ke kota," tambah Musa.
Seorang anggota warga sipil membantu militer Nigeria dalam memerangi Boko Haram mengatakan serangan itu bisa menjadi pembalasan atas kerugian yang timbul oleh ekstrimis dalam serangan kamp mereka pada Selasa (12/5) lalu sekitar 40 kilometer (25 mil) di luar kota.
"Serangan itu indikasi dalam menanggapi korban besar Boko Haram menderita kemarin dalam operasi militer di kamp mereka di daerah Mafa di mana beberapa wanita dan anak-anak diselamatkan," kata salah satu warga yang main hakim sendiri yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. (AFP)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...