PBB Enggan Kirim Bantuan di Suriah hingga Ada Jaminan Keamanan
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - PBB mengungkapkan badan dunia tersebut siap membantu warga sipil Suriah selama gencatan senjata berlangsung, namun enggan mengirimkan konvoi bantuan hingga ada jaminan keamanan, Selasa (13/9).
Media pemerintah Suriah mengatakan kelompok bersenjata telah melanggar gencatan senjata di sejumlah lokasi di kota Aleppo dan di pedesaan di barat Homs setidaknya tujuh kali pada hari Selasa. Tapi tidak ada laporan korban tewas atau cedera.
Saksi mengatakan pada Reuters, sekitar 20 truk yang membawa bantuan menyeberang ke Suriah utara dari kota perbatasan dengan Turki, Cilvegozu, sekitar 40 km (barat dari Aleppo.
PBB mengatakan truk mereka belum masuk Suriah karena masih menunggu konfirmasi bahwa gencatan senjata itu benar terjadi.
“Kami sudah melakukan mobilisasi, menyediakan suplai dan mempersiapkan diri kami untuk peluang besar ini guna mengirimkan bantuan yang amat dibutuhkan, namun kami memerlukan jaminan keamanan,” ujar juru bicara badan urusan kemanusiaan PBB (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs/OCHA) Jens Laerke kepada awak media.
Gencatan senjata yang berhasil disepakati berkat mediasi Amerika Serikat dan Rusia pekan lalu terlaksana pada hari pertama gencatan senjata.
Tantangan utama kesepakatan gencatan senjata adalah kesediaan pihak-pihak yang bertikai untuk mengizinkan pengiriman bantuan bagi warga di sejumlah wilayah yang terkepung.
Laerke mengatakan PBB membutuhkan waktu untuk meninjau sejauh mana gencatan senjata akan berlangsung sebelum memutuskan mengirimkan konvoi bantuan ke sejumlah wilayah termasuk Aleppo timur. (AFP)
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...