PBB: Israel dan Hamas Lakukan Kejahatan Perang
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Sebuah laporan PBB menyebutkan bahwa dalam serangan oleh militer Israel tahun tahun 2014 di Gaza, kedua belah pihak dalam konflik mungkin telah melakukan "kejahatan perang".
Komisi Independen PBB untuk Penyelidikan tentang konflik Gaza tahun 2014 mengatakan bahwa ada "informasi penting" dan "tuduhan yang kredibel" bahwa baik Israel maupun militan Hamas telah melakukan pelanggaran serius terhadap hukum internasional.
Mary McGowan Davis, ketua komisi itu mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Senin (22/6) di Jenewa Swiss, bahwa tingkat kehancuran dan penderitaan manusia di Gaza akan berdampak generasi mendatang. Namun pihak Israel telah mengecam laporan itu dan menyebut sebagai berbias.
Pada bulan Juli 2014, Israel mulai serangan yang menghancurkan Gaza. Israel melancarkan lebih dari 6.000 serangan udara dengan menembakkan 50.000 peluru artileri selama operasi yang berlangsung 51 hari.
Sementara itu, kelompok bersenjata Palestina menembakkan 4.881 roket dan mortir 1.753 mortir terhadap Israel pada kurun Juli dan Agustus 2014, menewaskan enam warga sipil dan melukai setidaknya 1.600 orang.
Daerah pemukiman padat di Gaza diratakan oleh serangan udara Israel dan penembakan, termasuk penghancuran sebuah sekolah yang dikelola PBB. Konflik tersebut menewaskan lebih dari 2.200 warga Palestina, mayoritas warga sipil, dan sepertiga dari mereka adalah anak-anak.
Laporan itu juga mengatakan bahwa ratusan orang Palestina tewas di rumah mereka sendiri. Sebulan setelah konflik berakhir, lebih dari 100.000 warga Palestina kehilangan tempat tinggal.
Menurut Oxfam, seperti dikutip oleh situs berita Al Araby Al Jadeed, menyebutkan perlu seratus tahun untuk membangun kembali Gaza, kecuali pengepungan Israel di wilayah itu dicabut.
Laporan itu menyebutkan kesaksian keluarga Al-Najjar yang kehilangan 19 anggota keluarganya dalam serangan Israel di Khan Younis pada 26 Juli. "Saya terbangun ... di rumah sakit, dan saya kemudian mengetahui bahwa adik , ibu dan anak-anak saya , semua meninggal," kata seorang anggota keluarga Al Najjar setelah serangan di Khan Younis pada 26 Juli yang menewaskan 19 dari kerabatnya. "Kita semua meninggal hari itu bahkan orang-orang yang selamat".
Lebih dari 142 keluarga kehilangan tiga atau lebih anggota dalam serangan terhadap bangunan tempat tinggal selama perang musim panas lalu, mengakibatkan 742 kematian, kata laporan itu.
PBB mengatakan bahwa bahkan ketika dampak pada warga sipil menjadi jelas, Israel tidak mengubah taktik. "(Ini) menimbulkan pertanyaan apakah ini adalah bagian dari kebijakan yang lebih luas yang setidaknya secara diam-diam disetujui pada tingkat tertinggi pemerintahan," kata Komisi dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA : |
Komisi PBB mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab atas pelanggaran hak asasi manusia. Namun laporan itu juga menyalahkan Hamas ata penembakan rudal secara sembarangan ke Israel, dan mengatakan tindakan itu dimaksudkan untuk "menyebarkan teror."
Laporantersebut dijadwalkan disampaikan pada bulan Maret, tetapi para peneliti memperoleh penundaan setelah kepala tim berhenti karena tekanan Israel. Pihak Israel menuntut seluruh penyelidikan "dibuang".
Otoritas Suriah Tunjuk Seorang Komandan HTS sebagai Menteri ...
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM-Penguasa baru Suriah telah menunjuk Murhaf Abu Qasra, seorang tokoh terkem...