PBB Kecam Lonjakan Penyerangan terhadap Warga Albino
JENEWA, SATUHARAPAN – Kepala badan HAM PBB, Selasa (10/3), mengecam keras lonjakan penyerangan terhadap warga albino di kawasan Afrika timur.
Pernyataan tersebut dikeluarkan, setelah kepolisian Tanzania menangkap tujuh tersangka atas serangan brutal pada akhir pekan lalu, terhadap seorang bocah laki-laki albino berusia enam tahun. Lengan korban dipotong dengan parang.
Komisaris Tinggi HAM PBB Zeid Zeid Raad Al Hussein, menyatakan kecaman atas lonjakan penyerangan berdarah terhadap warga penderita albino di sejumlah negara Afrika Timur, menurut pernyataan tersebut.
" Penyerangan ini begitu kejam, khususnya anak-anak yang menjadi korban," kata Zeid.
Dalam enam bulan terakhir, sedikitnya 15 warga albino di Tanzania, Malawi dan Burundi diculik, dilukai, dibantai atau melarikan diri setelah diculik, termasuk tiga penyerangan pada pekan lalu saja.
Zeid mengatakan, kekerasan tersebut menyebabkan banyak warga albino hidup dalam ketakuan.
“Beberapa warga tidak lagi berani keluar rumah, dan anak-anak albino tidak lagi bersekolah karena penyerangan, pembunuhan dan penculikan yang terjadi akhir-akhir ini, “ katanya.
Warga albino sering kali diserang untuk diambil bagian tubuhnya dan digunakan dalam keperluan sihir.
PBB memperingatkan, lonjakan penyerangan terhadap warga albino di Tanzania kemungkinan berhubungan dengan pemilu presiden pada Oktober mendatang, karena para politikus diduga memanfaatkan dukun untuk meningkatkan peluang mereka memenangi pemilu.(AFP/Ant)
Editor : Bayu Probo
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...