PBB: Kekerasan Israel-Palestina Dapat Lepas Kendali
PBB, SATUHARAPAN.COM-Pecahnya kekerasan baru di Tepi Barat yang diduduki bisa lepas kendali, kata kepala hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) memperingatkan pada hari Jumat (23/6).
Pekan ini, setidaknya 18 warga Palestina telah tewas di wilayah pendudukan, dalam serangan oleh tentara pendudukan Israel atau serangan oleh pemukim Yahudi.
"Pembunuhan dan kekerasan terbaru ini, bersama dengan retorika yang menghasut, hanya akan mendorong orang Israel dan Palestina semakin dalam jatuh ke jurang yang dalam," kata Volker Turk dalam sebuah pernyataan.
Sepanjang tahun ini, lebih dari 200 orang tewas dalam kekerasan yang terkait dengan konflik Israel-Palestina, sebagian besar dari mereka adalah warga Palestina.
Kekerasan mematikan telah berkobar dalam beberapa hari terakhir di Tepi Barat yang diduduki di wilayah utara di mana Israel telah meningkatkan operasi militer.
Turk mengatakan kekerasan pekan ini dipicu oleh retorika politik yang keras dan peningkatan penggunaan persenjataan militer canggih oleh Israel.
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia itu mengatakan penurunan tajam itu berdampak buruk bagi warga Palestina dan Israel, dan menyerukan agar kekerasan segera diakhiri.
Dia mengatakan hukum hak asasi manusia internasional mewajibkan otoritas Israel untuk memastikan semua operasi direncanakan dan dilaksanakan untuk mencegah kekuatan mematikan.
Setiap kematian yang disebabkan dalam konteks seperti itu membutuhkan penyelidikan yang efektif, tambahnya.
"Israel harus segera mengatur ulang kebijakan dan tindakannya di Tepi Barat yang diduduki sejalan dengan standar hak asasi manusia internasional, termasuk melindungi dan menghormati hak untuk hidup," kata Turk.
"Sebagai kekuatan pendudukan, Israel juga memiliki kewajiban di bawah hukum humaniter internasional untuk memastikan ketertiban dan keamanan publik di Wilayah Pendudukan Palestina."
Turk mengatakan dinamika mendasar yang mengarah pada kekerasan dan hilangnya nyawa secara sewenang-wenang perlu segera diatasi, dan akan membutuhkan kemauan politik dari Israel dan Palestina serta masyarakat internasional.
"Agar kekerasan ini berakhir, pendudukan harus diakhiri," katanya. "Di semua sisi, orang-orang dengan kekuatan politik mengetahui hal ini dan harus segera mengambil langkah untuk mewujudkannya." (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...