PBB: Kelaparan Jadi Senjata Adalah Kejahatan Perang
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM – Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, memperingatkan bahwa memanfaatkan kelaparan yang diderita rakyat sebagai senjata dalam perang di Suriah adalah kejahatan perang.
Ban mengatakan hal itu, hari Kamis (14/1) setelah pekerja bantuan mampu memberikan makanan kepada penduduk yang dilanda kelaparan di kota Madaya, Suriah.
"Saya jelaskan: penggunaan kelaparan sebagai senjata perang adalah kejahatan perang," kata Ban kepada wartawan.
Sebuah konvoi yang membawa bahan makanan dan obat-obat yang sangat dibutuhkan memasuki kota Madaya di Suriah, yang kelaparan pada Kamis (14/1) sore, kata seorang wartawan AFP.
Enam truk putih yang dihiasi dengan logo Bulan Sabit Merah Suriah memasuki kota Madaya untuk memulai pengiriman bantuan kedua pekan ini. Kota itu terkepung, di manapuluhan orang mati kelaparan sejak awal Desember.
Truk itu bergerak dalam konvoi dan membawa bahan makanan, obat-obat dan kebutuhan dasar lainnya.
Sementara itu, Perancis, Inggris dan Amerika Serikat pada hari Kamis meminta pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB agarmenuntut pencabutan pengepungan di Suriah dan memungkinkan pengiriman bantuan bagi warga sipil yang menghadapi kelaparan, kata duta besar Prancis.
Pertemuan itu diharapkan diselenggarakan pada hari Jumat (15/1) ini dan "akan menarik perhatian dunia dengan tragedi kemanusiaan yang sedang berlangsung di Madaya dan di kota-kota lain di Suriah," kata Duta Besar Prancis, Francois Delattre.
Daftar Pemenang The Best FIFA 2024
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Malam penganugerahan The Best FIFA Football Awards 2024 telah rampung dig...