PBB: NIIS Jadikan Perempuan Sebagai Budak Seks
JENEWA, SATUHARAPAN.COM - Milisi Negara Islam di Irak dan Suriah (NIIS) diduga menjadikan perempuan sebagai budak seks, melakukan penyiksaan perempuan dan menggunakan anak sebagai tentara dalam kekerasan sistemik dan rentetan kejahatan perang, kata laporan PBB Kamis (2/10).
Dalam laporan berdasarkan hasil 500 wawancara, serangan pemerintah Irak ke milisi NIIS juga menyebabkan kematian warga sipil, karena sasaran serangan adalah sekolah dan rumah sakit, yang melanggar hukum perang internasional.
Kurang lebih 9.347 warga sipil meninggal dan 17.386 terluka hingga bulan September, kata laporan PBB.
Menurut laporan setebal 29 halaman oleh UN Human Rights Office dan Misi PBB di Irak (UNAMI), milisi NIIS telah melakukan pelanggaran HAM dan meningkatkan kekerasan sektarian melawan kelompok Kristen dan Yazidi, dalam konflik yang menyebabkan 1,8 juta warga Irak mengungsi ke luar negeri.
“Tindakan NIIS di antaranya serangan langsung yang menargetkan warga sipil dan infrastruktur sipil, eksekusi dan pembunuhan warga sipil, penculikan, pemerkosaan dan bentuk pelecehan seksual dan kekerasan fisik terhadap perempuan dan anak, perekrutan tentara anak, penghancuran dan perusakan rumah ibadah atau bangunan cagar budaya, perusakan dan penjarahan properti, dan pembatasan hak-hak dasar,” kata laporan itu.
Dalam pembantaian tunggal pada 12 Juni, dilaporkan, 1.500 tentara Irak dan petugas keamanan dari markas militer Camp Speicher di Salahuddin, ditangkap dan dibunuh oleh milisi NIIS. (reuters.com)
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Jerman Berduka, Lima Tewas dan 200 Terluka dalam Serangan di...
MAGDEBURG-JERMAN, SATUHARAPAN.COM-Warga Jerman pada hari Sabtu (21/12) berduka atas para korban sera...