PBB: Peringatkan Kemungkinan Konflik Nuklir
PBB, SATUHARAPAN.COM-Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Antonio Guterres, membunyikan alarm atas Rusia yang meningkatkan tingkat siaga untuk pasukan nuklirnya setelah menyerang Ukraina, menggambarkannya sebagai "perkembangan yang mengerikan."
“Prospek konflik nuklir, yang dulu tidak terpikirkan, sekarang kembali dalam kemungkinan,” kata Guterres kepada wartawan, hari Senin (14/3) dan mengulangi seruannya untuk segera menghentikan permusuhan.
Invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai pada 24 Februari sejauh ini telah mengirim lebih dari 2,8 juta orang melarikan diri melintasi perbatasan Ukraina dan menjebak ratusan ribu orang di kota-kota yang terkepung sambil memicu sanksi Barat yang luas terhadap Rusia.
Presiden Rusia, Vladimir Putin, akhir bulan lalu mengatakan bahwa kekuatan nuklir negaranya harus disiagakan, meningkatkan kekhawatiran bahwa invasi Rusia ke Ukraina dapat menyebabkan perang nuklir. Para pejabat Amerika Serikat mengatakan sejauh ini mereka tidak melihat alasan untuk mengubah tingkat siaga nuklir Washington.
Guterres juga menyerukan pelestarian keamanan dan keselamatan fasilitas nuklir setelah kebakaran di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di Ukraina, yang terbesar di Eropa dari jenisnya, yang terjadi selama pengambilalihan pembangkit tenaga nuklir oleh pasukan Rusia.
"Sudah waktunya untuk menghentikan kengerian yang dilancarkan pada rakyat Ukraina dan mengambil jalur diplomasi dan perdamaian," kata Guterres.
Dia juga mengatakan PBB akan mengalokasikan tambahan US$ 40 juta dari dana Tanggap Darurat Pusat untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan untuk Ukraina.
“Pendanaan ini akan membantu mendapatkan pasokan penting makanan, air, obat-obatan dan bantuan penyelamatan lainnya ke negara serta memberikan bantuan tunai,” kata Guterres. (Reuters)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...