Loading...
HAM
Penulis: Sabar Subekti 12:18 WIB | Selasa, 16 Januari 2024

PBB Perlu Dana Rp 65 Triliun untuk Bantu Pengungsi Ukraina

Seorang penduduk setempat membersihkan puing-puing di lokasi di mana sebuah bangunan tempat tinggal hancur akibat serangan rudal Rusia, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di Odesa, Ukraina pada 29 Desember 2023. (Foto: dok. Reuters/Nina Liashono)

PBB, SATUHARAPAN.COM-Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan mitra-mitranya pada hari Senin (15/1) meminta dana gabungan sebesar US$ 4,2 miliar (setara Rp 65 triliun) dari para donor untuk mendukung komunitas yang dilanda perang di Ukraina serta pengungsi Ukraina pada tahun 2024.

“Ratusan ribu anak tinggal di komunitas yang berada di garis depan perang, ketakutan, trauma, dan kehilangan kebutuhan dasar mereka,” kata kepala bantuan PBB, Martin Griffiths. “Fakta itu saja seharusnya memaksa kami melakukan segala yang kami bisa untuk memberikan lebih banyak bantuan kemanusiaan ke Ukraina.”

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan bahwa lebih dari 14,6 juta orang, atau 40 persen populasi Ukraina, akan membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini akibat invasi besar-besaran Rusia.

Lebih dari 3,3 juta orang yang membutuhkan tinggal di komunitas garis depan di timur dan selatan negara itu, termasuk di wilayah yang diduduki oleh Rusia, yang aksesnya masih “sangat terhambat”, menurut OCHA.

Sebagai bagian dari permohonan tersebut, OCHA meminta dana sebesar US$ 3,1 miliar  (setara Rp 48 triliun) untuk membantu 8,5 juta orang yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan pada tahun 2024. Badan pengungsi PBB tersebut meminta dana sebesar US$ 1,1 miliar (setara Rp 17 triliun) untuk mendukung 2,3 juta pengungsi Ukraina dan komunitas tuan rumah mereka.

Invasi Rusia, yang dilancarkan pada Februari 2022, telah memaksa sekitar 6,3 juta orang mengungsi ke luar negeri. Empat juta orang, termasuk hampir satu juta anak-anak, masih menjadi pengungsi di dalam negeri, menurut OCHA.

“Negara-negara tuan rumah terus memperluas perlindungan dan memasukkan mereka ke dalam masyarakat, namun banyak pengungsi yang rentan masih membutuhkan bantuan,” kata Filippo Grandi, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi. “Mereka tidak perlu merasa terdorong untuk kembali karena mereka tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup di pengasingan.” (Reuters)

Editor : Sabar Subekti


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home