Prancis Serukan Pembicaraan Baru Pembebasan Sandera oleh Hamas
TEL AVIV, SATUHARAPAN.COM-Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Sabtu (13/1) menyerukan pembicaraan baru mengenai pembebasan sandera yang ditahan oleh Hamas di Jalur Gaza.
“Bangsa Perancis bertekad bahwa... semua sandera serangan teroris 7 Oktober dibebaskan,” katanya dalam sebuah video yang diposting online dan disiarkan pada pertemuan di Tel Aviv untuk mendukung para sandera.
“Prancis tidak menelantarkan anak-anaknya,” tambahnya. “Itulah sebabnya kami harus melanjutkan negosiasi lagi dan lagi untuk pembebasan mereka.”
Selama serangan tanggal 7 Oktober, Hamas menyandera sekitar 250 sandera, 132 di antaranya menurut Israel masih berada di Gaza, termasuk sedikitnya 25 orang yang diyakini telah terbunuh.
Tiga warga Perancis masih belum ditemukan setelah serangan 7 Oktober dan diperkirakan termasuk di antara sandera yang ditahan di Gaza.
Pada tanggal 15 Desember, tentara Israel mengumumkan kematian Elya Toledano dari Perancis-Israel, yang ditangkap dan diculik saat menghadiri pesta rave gurun yang disebut festival Supernova.
Temannya, Mia Shem, warga Prancis-Israel, termasuk di antara mereka yang dibebaskan berdasarkan perjanjian gencatan senjata pada akhir November.
Israel mengatakan para penyerang Hamas menewaskan 1.200 orang, sebagian besar warga sipil, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober.
Israel membalas dengan kampanye pengeboman tanpa henti dan serangan darat yang menurut pihak berwenang Hamas di Gaza pada hari Sabtu telah menewaskan 23.843 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Albania akan Blokir TikTok Setahun
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Pemerintah Albania menyatakan akan memblokir media sosial TikTok selama s...