PBB: Rakyat Suriah Butuh Bantuan
DAMASKUS, SATUHARAPAN.COM – Sekitar 9,3 juta orang di Suriah atau 40 persen dari populasi negeri itu memerlukan bantuan kemanusiaan dari pihak luar.
Kepala Badan Kemanusiaan PBB Valerie Amos mengatakan hal itu di Dewan Keamanan PBB, dengan mengemukakan fakta jumlah jumlah itu meningkat 2,5 juta orang dari catatan angka PBB sebelumnya yang dipublikasikan pada September, seperti dikutip BBC News, sejumlah 6,8 juta orang.
“Krisis Suriah memburuk dengan cepat, dan tak terelakkan," kata Amos.
Amos mengatakan Dewan Keamanan PBB harus bersikap adil, baik kepada rezim pemerintahan ataupun partai oposisi, untuk menjamin akses bagi para pekerja kemanusiaan.
Juru bicara Amos, Amanda Pitt, seperti dilaporkan newschannel9.com, mengatakan Amos terus menekan Dewan dalam suatu sidang tertutup pada Senin (4/11), untuk menyalurkan bantuan dan memberikan pengaruh mereka kepada pihak-pihak yang dapat menjamin perlindungan warga sipil dan fasilitas sipil, jalur yang aman bagi tenaga medis dan perlengkapan, dan perjalanan yang aman dan tanpa hambatan bagi bantuan kemanusiaan.
Ada lebih dari 2,5 juta orang tinggal di daerah yang terisolasi dan terkepung di Suriah, banyak dari mereka hidup tanpa makanan yang cukup dan tanpa akses listrik dan obat-obatan.
Badan-badan bantuan kemanusiaan mengeluhkan Pemerintah Suriah telah menghambat pemberian visa dan mencoba untuk membatasi jumlah relawan asing yang beroperasi di negara itu.
Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Yordania menyatakan tidak dapat menerima lagi pengungsi Suriah.
PBB memperkirakan lebih dari dua juta orang telah melarikan diri Suriah sejak kerusuhan yang dimulai Maret 2011 dan mengakibatkan krisis kemanusiaan. Sebagian besar mengungsi ke Lebanon, Yordania, Turki, Irak, dan Mesir.
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...