PBB Serukan Pemberontak Hutu Rwanda di Kongo, Serahkan Diri
JENEWA, SATUHARAPAN.COM – Dewan Keamanan PBB mengeluarkan peringatan baru untuk pemberontak Hutu dari kelompok etnis Rwanda di Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) untuk menyerah atau menghadapi kemungkinan aksi militer. Hal tersebut mereka nyatakan pada Jumat (3/10)
PBB mengatakan bahwa “netralisasi cepat” dari Democratic Forces for the Liberation of Rwanda (FDLR) merupakan prioritas utama dalam rangka mencapai stabilitas di wilayah itu.
FDLR adalah milis Hutu Rwanda yang mencakup pelaku genosida terhadap kelompok etnis Tutsi pada 1994.
Faksi FDLR pada Juli diberi batas waktu enam bulan untuk melucuti senjata, namun pejabat PBB menuduh bahwa pemimpin pemberontak itu mengulur-ulur waktu.
Hanya 200 pejuang yang sepakat untuk menurunkan senjata mereka dari 1.500 gerilyawan, menurut pejabat PBB.
Dewan itu dalam sebuah pernyataan menegaskan dukungannya untuk pasukan RD Kongo dan misi PBB di wilayah itu, MANUSCO, “untuk mengambil aksi militer” terhadap pemimpin dan anggota FDLR yang tidak mau menurunkan senjata mereka.
Anggota dewan itu juga “menolak seruan apa pun untuk menggelar dialog politik dengan FDLR dan menekankan perlunya penangkapan dan penuntutan terhadap orang-orang yang bertanggung jawab atas peristiwa genosida, kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. (AFP)
Editor : Bayu Probo
Jenderal Rusia Terbunuh oleh Ledakan di Moskow, Diduga Dilak...
MOSKOW, SATUHARAPAN.COM-Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada hari Rabu (18/12) bahwa Rusia ...