PBSI Gelar Junior Masters Guna Pantau Potensi Pemain Usia Remaja

Maria Kristin Yulianti (kaus ungu) menyaksikan salah satu anak didiknya bertanding pada Junior Master PBSI (foto-foto: Prasasta Widiadi)

Salah satu pertandingan Junior Master PBSI, Afni Fadilla (Jaya Raya Suryanaga, biru) saat bertanding menghadapi Fitriani.

Pertandingan antara Devi Yunita Indah Sari (kaus merah) melawan Vehrenica Debora Rumate (kaus ungu, di balik net).

Pertandingan di tunggal putra Usia di bawah 17 tahun.

Salah satu pertandingan Junior Master PBSI, Fitriani (Exist, kaus hitam kuning) menghadapi Afni Fadilla.

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menyelenggarakan Junior Master mulai Selasa (17/12) hingga Jumat (20/12), di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta.

Melalui Junior Masters, PBSI aktif mencari pemain-pemain potensial, sekaligus melakukan sosialisasi ke klub dan berbagai pengurus provinsi mengenai kriteria pembinaan pemain-pemain usia remaja dan taruna. Karena setelah berbagai pengurus provinsi mengetahui usia muda tersebut, maka PBSI Pusat akan menyiapkan pemain tersebut untuk diterjunkan ke berbagai ajang badminton dunia.

Pada kesempatan tersebut satuharapan.com sempat berdialog sejenak dengan salah satu mantan atlet badminton, Maria Kristin Yulianti. Maria Kristin Yulianti mengapresiasi kegiatan ini sebagai sarana atau latihan bagi seorang atlet muda agar tidak grogi.

Editor : Bayu Probo