Sampah Jakarta: KBT Dipasang Trap Sampah
JAKARTA TIMUR, SATUHARAPAN.COM - Petugas pelaksana projek trap sampah di Kanal Banjir Timur (KBT), mulai memasang alat penjaring sampah atau trap sampah di Kelurahan Cipinang Besar Selatan, pada Rabu (18/12) siang di Jakarta Timur.
Salah satu pelaksana projek trap sampah, Rajak Gultom mengatakan kepada satuharapan.com, pemasangan tiang trap sampah itu merupakan projek borongan di bawah koordinasi Dinas Kebersihan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, guna menangani persoalan sampah di sepanjang aliran KBT.
Rajak Gultom mengungkapkan, pihak Dinas Kebersihan akan menangani operator trap sampah KBT bekerja sama dengan warga sekitar KBT. Dia berharap masyarakat setempat terlibat untuk menjaga alat trap sampah dan mereka dapat diberdayakan supaya mendapat penghasilan tambahan dari pengelolaan sampah dari KBT.
“Dinas akan mengambil kebijakan, nantinya ada tenaga harian yang diprioritaskan masyarakat setempat, supaya masyarakat terlibat sekaligus diharapkan mampu menjaga alat trap sampah ini. Ini peluangnya kan banyak, selain sampah terkendali dan masyarakatnya dapat penghasilan,” ungkap Rajak Gultom di tengah panas matahari yang terik.
Nilai Projek Rp 2 Miliar
Selanjutnya, Rajak Gultom mengungkapkan, nilai projek trap sampah yang akan dibangun di tujuh lokasi KBT tersebut menggunakan dana dari Pemprov DKI Jakarta sebesar Rp 2 miliar. Direncanakan, trap sampah dipasang mulai dari Kelurahan Cipinang Besar Selatan hingga di KBT Jalan Raya Bekasi.
“Kita nanti ke Pondok Kopi, ke Cipinang Asem, ke Duren Sawit, lalu ke lokasi Pulo Gebang, dan terakhir dua lokasi di Jalan Raya Bekasi,” kata Gultom sambil memberi arahan kepada pekerjanya.
Petugas Pelaksana projek itu menjelaskan, jaring berbahan plastik akan dipasangkan pada komponen besi dan pelampung trap sampah. Kemudian komponen tersebut diikat menggunakan tali panjang untuk menghubungkan antara tiang katrol trap dan tiang rol trap sampah yang berada berseberangan.
“Ini nanti tinggal dikaitkan, alat pelampungnya nanti sampai ke bawah, tenggelam di sungai. Nanti sampah-sampah yang turun dari hulu itu terjaring semua,” kata Rajak Gultom.
Ketika satuharapan.com mengamati sekitar lingkungan KBT banyak sampah terbawa arus air sungai KBT menuju ke perairan laut Jakarta Utara. Di lokasi tersebut, terlihat warna air hitam pekat.
2.000 ton Sampah
Sementara itu pada waktu berbeda, Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengemukakan sejak April 2013 Dinas Kebersihan telah memasang trap sampah di tiga lokasi sungai di Jakarta. Ketiga lokasi itu di antaranya, yaitu di aliran Sungai Ciliwung tepatnya di Lenteng Agung, di Kampung Melayu, dan di Kali Sunter.
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam kampanye kebersihan bersama grup band Slank di Sarinah, Jakarta Pusat, pada Sabtu yang lalu (8/9), Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, sampah Jakarta mencapai 6.500 ton per hari atau setara 1.200 truk sampah. Sekitar 2.000 ton atau 400 truk berasal dari sungai-sungai di Jakarta. Joko Widodo menambahkan, hal itu karena masih banyaknya warga yang berperilaku membuang sampah sembarangan.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...