PDI Perjuangan : Jokowi Membanggakan dan Mengkhawatirkan

JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Politisi PDI Perjuangan Agustin Teras Narang menilai Joko Widodo yang sering diunggulkan dalam survei membanggakan dan mengkhawatirkan bagi partainya.

"PDI Perjuangan tentu akan memberikan apresiasi terhadap survei dan bangga kader kami (Jokowi) masuk namun juga mengkhawatirkan," kata Agustin Teras Narang dalam acara "Political Outlook 2014: Efek Jokowi dan Kinerja Parpol Tiga Bulan sebelum Pileg 2014" di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan fenomena itu mengkhawatirkan karena partainya seolah-olah seperti di paksa segera mendeklarasikan bakal capres yang diusungnya.

Teras Narang yang juga Gubernur Kalimantan Tengah menilai capres yang akan diusung partainya membutuhkan waktu untuk dipilih meskipun dirinya mengakui Jokowi memiliki elektabilitas tertinggi dalam beberapa hasil survei.

"Jadi berikan kami waktu dan kesempatan (untuk menentukan capres)," ujarnya.

PDI menurut dia mempertimbangkan hasil Pemilu legislatif untuk menentukan bakal capresnya dan jangan sampai partainya dikhianati. Dia menilai tahapan penentuan bakal capres bukan dari Ketua Umum partai namun syarat yang diberlakukan undang-undang yaitu melihat hasil Pileg.

"PDI Perjuangan bukan partai baru karena kami sudah alami kepahitan, kesedihan, kesenangan dan kemenangan," ujarnya.

Menurut dia, seluruh kader akan tunduk dan taat pada mekanisme partai terkait keputusan organisasi.

Namun dia mengatakan pandangan masyarakat akan menjadi pertimbangan utama partainya dalam menentukan bakal capres.

"Tidak mungkin kami menghilangkan pandangan masyarakat karena mereka adalah pemilih. Namun partai memiliki mekanisme yang tidak bisa dilanggar," ujarnya.

Teras Narang menegaskan dalam mekanisme partai, Megawati akan memutuskan bakal capres PDI Perjuangan.

Dia mengatakan pertimbangan keputusan itu akan melihat kondisi yang berkembang di masyarakat.

"Politik itu dinamis dan perubahannya cepat," katanya.

Teras berharap pada masyarakat untuk bersabar menunggu PDI Perjuangan mendeklarasikan capresnya dan meminta agar partainya diberikan waktu untuk mematangkan deklarasi. (Ant)