PDIP: Jokowi Transformasi Negara Konsumtif ke Produktif
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPP PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari mengatakan calon presiden Joko Widodo akan melakukan tranformasi bangsa Indonesia dari negara konsumtif menjadi produktif sehingga dapat bersaing dengan negara-negara lainnya.
“Kenapa sebagai negara agraris terbesar menjadi pengimpor terbesar. Dalam situasi ini Jokowi akan melakukan transformasi dari konsumtif menjadi produktif. Itu sejalan dengan revolusi mental Jokowi,” ujar Eva Kusuma Sundari dalam diskusi “Mencari Presiden Dambaan Rakyat” di Jakarta, Senin (28/4).
Menurut dia, kemunculan misi revolusi mental Jokowi karena bangsa ini selalu bermental “kuli”. Ini yang menjadi dasar, bahwa dalam transformasi tersebut, menjadi petani abad 21, harus ada “interlink”, yaitu berdaulat di politik, berdikari di bidang ekonomi dan membangun kebudayaan dan peradaban Indonesia.
“Menjadi manusia yang mengintegrasikan bangsa maritim, terbuka, open minded, dan akulturasi, karena bagaimanapun kita mempunyai sejarah, seperti Majapahit yang budayanya maritim ada interkoneksi antarpulau sehingga dapat memfasilitasi mobilitas barang, jasa dan orang,” kata dia.
Selain itu, ia mengutarakan, Indonesia harus mempunyai kedaulatan di bidang politik. Artinya bangsa ini dapat menyelesaikan konflik di dalam negeri seperti Papua, tanpa ikut campur tangan asing.
“Dapat menyelesaikan konflik di Papua berarti kita dapat menyelesaikan diri sendiri tanpa mengundang orang asing,” ujar dia.
Kemudian, dari sektor pendidikan, Jokowi juga ingin menguatkan pondasi atau landasan pembangunan karakter moral dan mendorong kreativitas dan inovasi kepada para pelajar.
“Bahwa penguasaan teknologi, kreativitas, `character building` itu harus ada kepada murid-murid. Selama ini siswa dalam belajar mengandalkan hafalan, seharusnya para pelajar tersebut didorong untuk mampu berkreativitas dan menciptakan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa ini,” kata dia.
Sehingga, menurut dia, apa yang Jokowi inginkan sebagai revolusi mental itu dapat terwujud dalam rangka memajukan bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik.
Sebelumnya, capres PDI Perjuangan Joko Widodo menyebut revolusi mental yang menjadi visi-misinya dalam pertarungan Pilpres mendatang.
Ia mengatakan kekurangan bangsa ini adalah pembangunan karakter. Hal itu terjadi karena stakeholder yang ada selalu bicara mengenai fisik dan ekonomi. “Oleh sebab itu saya sebut revolusi mental,” katanya.
“Pemimpinnya harus bisa memberikan contoh, bisa menginspirasi supaya rakyat itu tetap optimistis. Itulah yang akan saya mulai kali ini,” ujar dia. (Ant)
Prasasti Batu Tertua Bertuliskan Sepuluh Perintah Tuhan Terj...
NEW YORK, SATUHARAPAN.COM-Prasasti batu tertua yang diketahui yang bertuliskan Sepuluh Perintah Tuha...