PDIP Komunikasi Politik Khusus dengan Partai Seideologi
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Ketua DPP PDIP Effendi Muara Sakti Simbolon menyebutkan PDIP terus membuka komunikasi politik dengan partai lain setelah keunggulannya dalam pemilihan legislatif (pileg) 9 April hasil quick count, khususnya dengan partai-partai yang secara ideologi sealiran dengan PDIP.
Disebutkannya pula PDIP tidak berminat dengan partai-partai yang tidak sealiran dengan ideologi PDIP.
“PDIP ‘kan ideologinya Pancasila 1 Juni. Kami akan terus bergandengan tangan dengan partai-partai yang memang searah dengan ideologi itu,” kata laki-laki Batak ini pada diskusi Pesan Kunci bertema ‘What's Next, Indonesia’ di Gallery Cafe Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta pada Kamis (10/4).
Komunikasi politik menurutnya dilakukan melalui Ketua Bidang Hubungan Antar Lembaga Puan Maharani. Komunikasi ini bersifat terbuka dan tidak melulu urusan koalisi.
“Di Parlemen kami juga sering (berkomunikasi). Kompromi-kompromi politik itu ‘kan tidak melulu harus ada keputusan tetapi harus ada komunikasi,” kata dia.
Effendi juga menyesalkan kurangnya komunikasi sehingga menimbulkan kecurigaan dari partai lain kepada PDIP. Hal ini menurutnya mengakibatkan halusinasi.
”Halusinasi timbulah puisi-puisi. Komunikasi tidak tersampaikan akhirnya halusinasi, mengigau. Orang mengigau ‘kan bikin puisi. Mengapa tidak komunikasi saja? Kita ‘kan ada etika berdialog. Kita harus edukasi diri kita sebelum mengedukasi publik,” kata Effendi Simbolon.
Sementara calon Presiden PDIP Joko Widodo dinilainya seorang pemimpin atau calon presiden yang tidak bisa didikte. Effendi Simbolon menilai selama ini orang salah sangka menganggap wajah dan karakter Jokowi bisa didikte.
"Jokowi itu mau pilih cawapresnya sendiri. Itu bukti kalau dia orang yang tidak mudah didikte," kata Effendi.
Editor : Yan Chrisna Dwi Atmaja
Bebras PENABUR Challenge : Asah Kemampuan Computational Thin...
Jakarta, satuharapan.com, Dunia yang berkembang begitu cepat memiliki tantangan baru bagi generasi m...