Pedagang Kue Turki Jadi Militan ISIS
ANKARA, SATUHARAPAN.COM – Militan dari kelompok Negara Islam Irak dan Levant (ISIL) yang mengecam Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan mengancam akan menyerang Istanbul telah diketahui sebagai pedagang kue yang sebelumnya jarang shalat.
Menurut harian Turki, vatan, seperti dkikutiop Hurriyet Daily News, video yang dirilis dalam aku media sosial pro ISIL pada 17 Agustus, pria yang menyebut sebagai Abu Ammar itu mengecam Erdogan.
Dia fasih berbahasa Turki dan mengecam Erdogan yang mendukung "tentara salib" Barat, dan "ateis" dari militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK). Dia juga menyerukan jihad untuk menaklukkan Istanbul.
Vatan melaporkan pada hari Kamis (20/8) bahwa Abu Ammar itu diidentifikasi sebagai Fatih Acipayam, seorang penjual kue berusia 47 tahun dari Provinsi Bursa, di barat laut Turki.
Acipayam menikah dan memiliki empat anak perempuan. Tetangganya menggambarkan dia sebagai orang yang "berbahaya."
Tetangga militan itu dari distrik Gursu di Bursa, mengakui mendengar rumor bahwa Acipayam melintasi perbatasan menuju Suriah dan bergabung ISIL yang dikenal juga sebagai ISIS (Islamic State of Iraq and Syria). Namun, mereka mengatakan Acipayam bukan orang yang sangat religius, sebelum pindah ke Bursa dari kampung halamannya di KahramanmaraÅ, sebuah provinsi di wilayah tenggara Turki.
"Sebelum dia pindah ke Bursa, dia bahkan tidak melakukan shalat. Perubahan terjadi di sini. Pada awalnya, dia bahkan tidak pernah masuk masjid. Dia menjual kuenya dari pintu ke pintu, baru masuk masjid," kata saudaranya seperti dikutip Vatan.
Seorang kenalannya menyatakan Acıpayam pernah ditahan dalam operasi tiga tahun lalu, tapi kemudian dibebaskan.
"Polisi tahu tentang mereka (kelompok Islam radikal) dan mengawasi mereka. Kelompok Wahhabi bisa saja menipu mereka, karena pengetahuan teologis mereka yang tidak memadai," kata kenalannya itu.
Laporan menunjukkan keluarga Acıpayam meninggalkan Bursa ke Suriah pada tahun 2014, dengan mendapatkan 100.000 Liras Turki secara tunai setelah menjual semua properti mereka di Bursa.
Dalam video provokatif itu, militan ini mengecam Erdogan sebagai "pengkhianat" dan menuduhnya "membuka pangkalan udara Turki untuk tentara salib dan pesawat mereka untuk melindungi ateis PKK." Dia menyerukan orang-orang Turki untuk "memberontak."
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...