Loading...
EKONOMI
Penulis: Melki Pangaribuan 13:38 WIB | Selasa, 04 Juni 2019

Pedagang Santan Jambi Sehari Habiskan 5.000 Kelapa

Pedagang santan murni di Jambi mengupas kelapa dari batoknya. Jelang hari raya, dalam satu hari pedagang santan murni dapat habiskan 5.000 butir kelapa. (Antara/Muhamad Hanapi)

JAMBI, SATUHARAPAN.COM - Jelang hari raya Idul Fitri 1440 H, pedagang santan murni di Kota Jambi akui dalam satu hari dapat menghabiskan 5.000 buah kelapa.

“Sudah dua hari ini kita bisa menghabiskan 5.000 kelapa dalam satu hari, dan hari ini merupakan puncaknya, bisa-bisa 5.000 lebih,” kata Pedagang Santan Murni Sudirman di Jambi, Selasa (4/6).

Diakunya jelang hari raya toko santan murni miliknya sudah buka sejak pukul 05.00 Wib dini hari. Sejak subuh hingga menjelang waktu sholat Ashar Ia bersama karyawannya tidak henti-henti mengupas kelapa, memarut hingga menggilingnya menjadi santan.

Meningkatnya penjualan santan murni tersebut karena hampir seluruh masyarakat mencari santan untuk mempersiapkan hidangan yang akan disajikan pada hari raya nanti.

“Permintannya berkali-kali lipat lah, karyawan aja kita tambah lima orang, sebelumnya hanya lima orang saat ini sepuluh orang, ini saja kita masih kewalahan,” sebut Sudirman.

Untuk memenuhi permintaan akan santan murni tersebut, Sudirman menyuplai buah kelapa dari luar daerah itu dari jauh hari. Hal itu dilakukan karena permintaan akan kelapa jelang hari raya tersebut dapat dipastikan selalu meningkat. Selain itu banyak terdapat pedagang santan murni di daerah itu, jika tidak memesan dari jauh hari bisa tidak kebagian buah kelapa.

Meningkatnya permintaan santan tersebut sebanding dengan pendapatan yang dihasilkan. Jelang hari raya, dalam satu hari pendapatan kotor Sudirman mencapai Rp20 juta. Itu belum termasuk pendapatan dari jasa menggiling bumbu-bumbu masak. Satu kilogram santan dijual seharga Rp7.000.

Sementara itu, menurut warga setempat, sudah menjadi tradisi bahwa bahan untuk membuat hidangan hari raya tersebut salah satunya dari santan. Karena hidangan yang di masak semuanya membutuhkan santan, seperti masakan rendang, opor ayam dan gulai.

“Ini kita beli tiga kilogram santan, untuk masak rendang. Sudah jadi tradisi kali ya, kata orang Jambi kalau lebaran tidak masak rendang atau opor ayam tidak terasa lebarannya” kata Nurmala warga setempat. (ANTARA)

 


BPK Penabur
Gaia Cosmo Hotel
Kampus Maranatha
Back to Home