Pedagang: Tidak Ada Mafia Bawang
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Kedatangan Menteri Perdagangan untuk sahur bersama pedagang di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta Timur dimanfaatkan dengan baik oleh para pedagang. Mereka menyampaikan keluh kesahnya, termasuk pemberitaan media terkait mafia bawang yang disebut-sebut sebagai faktor harga bahan pokok itu naik.
Hasan, pedagang bawang merah di pasar tersebut, menegaskan tidak ada mafia bawang.
“Saya baca di media ada mafia spekulan dalam bawang merah ini. Pak (Mendag) di bawang merah tidak ada spekulasi, harus dijual cepat-cepat karena cepat rusak. Jadi tidak bisa dispekulasi,” kata Hasan di Pasar Induk Kramat Jati Jalan Raya Bogor Kampung Tengah Jakarta Timur, Jumat (10/7).
Dia juga menyayangkan tindakan Kementerian Perdagangan yang melakukan operasi pasar (OP) ketika harga bahan pokok sudah mulai turun.
“Yang saya sayangkan, suplai sudah ada kok baru OP. Jadi saya rasa minta perlindungan kepada bapak. Jangan kami disalahkan. Kalau pas naik, kami disalahkan. Bawang ini memang musiman. Harga naik dimarahi, kalau turun kami dimarahi petani. “
Pasokan Cabai Rawit Merah Berkurang
Sementara itu, seorang pedagang cabai mengungkapkan bahwa pasokan cabai rawit merah saat ini berkurang. Saat ini harga cabai yang dikenal dengan kepedasannya itu naik hampir 100 persen menjadi Rp 38.000 dari harga Rp 20.000.
“Sekarang kebutuhan rawit besar sekali. Tukang bakso, mi ayam, pecel lele, butuh rawit. Kalau pasokannya kurang (harga) melonjak terus,” kata dia.
Editor : Sotyati
Empat Kue Tradisional Natal dari Berbagai Negara
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM - Perayaan Natal pastinya selalu dipenuhi dengan makanan-makanan berat untu...