Pegiat Sosial Media Sarankan Jokowi Tidak Kaku di Twitter
JAKARTA, SATUHARAPAN.COM – Salah satu musikus Indonesia, Addie Muljadi Sumaatmadja, menyarankan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, tidak kaku dalam menyampaikan berbagai pendapatnya lewat sosial media Twitter. Namun, Presiden Jokowi mengatakan, kinerjanya dapat terganggu bila terlalu sibuk mengurus sosial media.
“Anak-anak tadi bilang, Pak Jokowi jangan terlalu kaku di Twitter-nya. Tapi Pak Jokowi jawab, kalau aku banyak Twitter-an, aku jadi gak kerja,” kata Addie kepada sejumlah wartawan, usai makan siang dengan Presiden Jokowi bersama sejumlah pegiat sosial media lainnya di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, hari Selasa (2/2).
Selain itu, Addie menyampaikan, Presiden Jokowi juga sempat bercerita mengenai pengalamannya meninjau lokasi kejadian serangan teroris di Kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, hari Kamis (14/1) lalu.
Menurutnya, Presiden Jokowi mengaku hadir di lokasi hanya sekitar lima jam setelah waktu kejadian karena ingin memberikan rasa aman.
"Beliau punya konsep ingin merasakan suasana mencekam di lokasi kejadian. Lalu Pak Jokowi minta lokasi dinormalkan, personel TNI-Polri dipulangkan ke barak supaya suasananya cair, dan menunjukkan Indonesia tidak kalah dengan teror," katanya.
Hari ini, Selasa (2/2), untuk kedua kalinya Presiden Jokowi mengundang para pegiat sosial media santap siang bersama di Istana Negara, Jakarta Pusat. Sebelumnya, Presiden Jokowi mengundang sekitar 30 para pegiat sosial media pada hari Rabu (27/1).
Pada pertemuan kedua ini, selain Addie, sejumlah pegiat sosial media ternama lainnya terlihat ikut dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi, seperti pengamat terorisme dari Universitas Indonesia, Ridwan Habib, Ulin Yusron, dan pemilik akun Twitter @kurawa, Rudi Valinka.
Editor : Eben E. Siadari
Korban Pelecehan Desak Vatikan Globalkan Kebijakan Tanpa Tol...
ROMA, SATUHARAPAN.COM-Korban pelecehan seksual oleh pastor Katolik mendesak Vatikan pada hari Senin ...