Pejabat Palestina Kecam Serbia Yang Berencana Pindahkan Kedubesnya ke Yerusalem
RAMALLAH, SATUHARAPAN.COM-Seorang pejabat senior Palestina pada hari Jumat (4/9) mengecam keputusan Serbia untuk memindahkan kedutaan bersarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Dia mengatakan hal itu membuat "Palestina menjadi korban" dari harapan terpilihnya kembali Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
“Palestina telah menjadi korban ambisi pemilihan Presiden Trump, yang timnya akan mengambil tindakan apa pun, tidak peduli seberapa merusak perdamaian... untuk mencapai pemilihan ulangnya” pada November, tweet Saeb Erekat, Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).
"Ini, seperti perjanjian UEA(Uni Emirat Wrab)-Israel (untuk menormalkan hubungan diplomatik), bukan tentang Perdamaian Timur Tengah," tambahnya.
Trump mengatakan pada hari Jumat bahwa Kosovo dan Israel telah setuju untuk menormalisasi hubungan dan membangun hubungan diplomatik dalam upaya terbaru yang didorong Washington bagi negara-negara di seluruh dunia untuk menghangatkan hubungan dengan Tel Aviv.
Serbia juga mengatakan akan memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem. (AFP)
Editor : Sabar Subekti
Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, Dipecat oleh Parlemen
SEOUL, SATUHARAPAN.COM-Majelis Nasional Korea Selatan pada hari Sabtu (14/12) melalui pemungutan sua...